Cikarang, Bekasi (Antara Megapolitan) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi meminta masyarakat pesisir pantai untuk memanfaatkan tanaman bakau sebagai alat untuk pemberdayaan ekonomi.
"Tanaman bakau atau mangrove di wilayaj pesisir selain tempat konservasi juga sebagai tempat berkembangnya biota laut dan penahan ombak," Kepala Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan (DPP) Kabupaten Bekasi, Wahyudi Asmar di Kabupaten Bekasi, Sabtu.
Menurut dia mangrove ini juga bisa dimanfaatkan untuk mata pencarian masyarakat. Dikarenakan mangrove ini bisa bernilai cukup mahal bila diolah menjadi barang kerajinan dan olahan bahan makanan.
Guna melakukan peningkatan usaha kecil ini telah di kembangkan menjadi pembuatan keripik dengan mengolah pohon mangrove. Sedangkan akarnya biasa diolah menjadi bahan baku kerajinan lampu hias dalam berbagai bentuk.
Tentu dalam peningkatan mutu hidup ini masyarakat pesisir pantai dapat melakukannya. Dikarenakan proses dan peralatan dapat dilakukan dengan tenaga maupun usahanya sendiri, yang artinya tanpa harus menggunakan peralatan serba mesin.
Untuk itu perlunya pelatihan yang sudah direncanakan bagi masyarakat yang hendak mencoba mengolah pohon mangrove ini menjadi bernilai ekonomis.
Ia menambahkan pada pemanfaatan mangrove ini selain sebagai peningkatan mutu tetapi juga dalam rangka observasi lahan dengan penanaman kembali.
Sedangkan untuk pasar yang akan menerima produk berbahan mangrove ini baru dalam tahap komunikasi kepada swasta atau daerah pengembang pariwisata baik lokal maupun mancanegara.
Dalam peranannya sudah dilakukan penetapan pasar yang akan membeli produk ini, tetapi hingga saat ini belum ada masyarakat tergerak hatinya untuk melakukannya.
Selain itu, dikarenakan luas hutan mangrove di Kecamatan Muaragembong saat ini mencapai 10.481,15 hektare. Jumlah ini diakui menyusut 1000 hektare setiap tahun sejak tahun 1997 lalu.
Oleh karena itu guna mengembalikan fungsi mangrove maka dilakukan observasi pemanfaatan mangrove. Dan ternyata dalam perjalanannya belum menuai hasil.
Lanjut Wahyudi menjelaskan setiap tahun untuk melestarikan tanaman mangrove khususnya di wilayah pesisir seperti Muaragembong dan Tarumajaya, kalangan swasta maupun pemerintah selalu melakukan penanaman pohon tersebut.
Dan juga selalu melakukan sosialisasi guna meningkatkan ekonomi kerakyatan yang dirasa faktor penting dalam pemeliharaan, serta pengembangan usaha maupun tanaman itu.
Selain itu guna menyelamatkan tanaman mangrove dari pembakaran liar. Dikarenakan tanaman ini memiliki manfaatnya cukup besar bagi kehidupan biota laut dan manusia pesisir.
Mangrove Sebagai Alat Untuk Pemberdaya Ekonomi
Minggu, 16 Oktober 2016 14:45 WIB
Tanaman bakau atau mangrove di wilayaj pesisir selain tempat konservasi juga sebagai tempat berkembangnya biota laut dan penahan ombak.