Rejang Lebong, Bengkulu (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu menambah jam kerja petugas pengangkut sampah di wilayah itu guna mengangkut seluruh sampah yang dibuang masyarakat setelah Lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah.
"Petugas pengangkut sampah ini bekerja dari pagi hingga larut malam, mereka lembur untuk mengangkut seluruh sampah baik yang ada di kawasan Pasar Atas Curup maupun Pasar Bang Mego Curup," kata Kabid Pengelolaan Sampah DLH Rejang Lebong Sudirman saat dihubungi di Rejang Lebong, Selasa.
Dia menjelaskan, penambahan jam kerja atau lembur petugas pengangkut sampah ini dilakukan menyusul peningkatan volume sampah yang dibuang masyarakat setiap harinya setelah Lebaran.
Volume sampah buangan masyarakat baik dari permukiman maupun pasar tradisional di daerah itu, kata dia, saat mendekati hingga setelah Hari Raya Idul Fitri mengalami kenaikan hingga mencapai 75 ton per harinya. Jumlah ini lebih banyak dari biasanya berkisar 60 ton per hari.
Baca juga: Pemkot Bengkulu ajak partisipasi seluruh masyarakat untuk kelola sampah
Baca juga: DLH Bengkulu perketat jadwal angkut sampah cegah penumpukan yang ganggu pemandangan
Baca juga: DLH Rejang Lebong Bengkulu berikan pengetahuan pengolahan sampah kepada warga
Untuk mengangkut tumpukan sampah ini pihaknya mengerahkan enam unit mobil truk jungkit atau dump truk, serta 30 orang petugas kebersihan yang terdiri atas sopir serta petugas yang menaikkan dan menurunkan sampah.
Sampah buangan masyarakat baik dari permukiman maupun pasar tradisional ini kebanyakan adalah limbah rumah tangga, kemudian sampah sayuran, kulit buah-buahan, plastik dan lainnya.
Menurut dia, sampah buangan ini menumpuk di bak penampungan sementara yang ada di kawasan Pasar Atas Curup dan Pasar Bang Mego Curup. Di dua lokasi ini setiap jam sampahnya terus bertambah karena membuang sampah ini selain pedagang juga warga di sekitarnya maupun warga yang lewat pasar.
Selain mengangkut sampah di kedua pasar tradisional yang ada di Kabupaten Rejang Lebong petugas kebersihan daerah itu juga mengangkut sampah yang dibuang dari perkampungan, di mana setiap hari ada kendaraan pengangkut sampah yang memungut sampah di jalanan dari lorong ke lorong baik di jalanan kabupaten hingga jalan nasional.