Ternate (ANTARA) - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengembangkan dan memanfaatkan Warisan Budaya dan Cagar Budaya Nasional, serta menginisiasi berbagai program dan aktivitas terkait jalur rempah di daerahnya sebagai modal untuk meningkatkan kesejahteraan.
Dirjen Kebudayaan Kemenbudristek RI, Hilman Farid di Ternate, Kamis, mengatakan, khusus untuk Ternate dan Tidore merupakan pemilik rempah cengkeh, pala yang mulanya hanya tumbuh dan ditemukan di Ternate, serta terbukti telah berkelana jauh hingga ditemukan di belahan dunia lain dan ini akan menjadi program utama peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat.
Dia menyebut, Ternate dan Tidore adalah bagian dari Kepulauan Maluku bagian utara, yaitu pulau-pulau Ternate, Tidore, Makian, Bacan, dan Moti dan Temate memiliki rempah cengkeh, sehingga selama di titik Ternate dan Tidore, Laskar Rempah napak tilas kejayaan rempah dengan mengunjungi situs-situs cagar budaya, mempelajari karakteristik rempah-rempah dan budaya setempat, mengunjungi Perkebunan Cengkeh dan Pala, serta menghadiri jamuan yang telah disiapkan.
Baca juga: Napak Tilas jalur rempah dari timur
Baca juga: UI-Kemendikbud-UNUSIA gelar simposium internasional tentang jalur rempah
Baca juga: Megawati: Jalur Rempah punya potensi pariwisata
Dirjen menyatakan, berdasarkan sejarah, Temate dan Tidore adalah bagian dari Kepulauan Maluku bagian utara yang oleh para pedagang Arab kepulauan itu diberi nama Jazirah Al Mulk.
Dimana, kepulauan Raja-Raja merujuk kepada empat kerajaan bahari yang jejaknya masih bisa kita temui hingga saat ini, yaitu Kerajaan Jailolo, Ternate, Tidore, dan Bacan. Wilayah tersebut digadang-gadang sebagai taman firdaus yang penuh misteri.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemendikbudristek inisiasi program jalur rempah
Manfaatkan Warisan Budaya, Kemendikbudristek inisiasi program jalur rempah
Kamis, 16 Juni 2022 7:53 WIB
Berdasarkan sejarah, Temate dan Tidore adalah bagian dari Kepulauan Maluku bagian utara yang oleh para pedagang Arab kepulauan itu diberi nama Jazirah Al Mulk.