Menurut Dr. Murniati kepada ANTARA di Kota Bogor, Senin, bisnis berbasis pengelolaan lingkungan mendatangkan dua keuntungan sekaligus bagi pelakunya maupun masyarakat di sekitarnya.
"Justru jika kita mau untuk menjadi lebih kreatif dan produktif kita dapat memanfaatkan dan mencari pasar yang tepat kita dapat mencoba mengelola bisnis berbasis lingkungan dan sampah," katanya.
Dr Murniati menyebutkan, kelima bidang bisnis yang bisa digarap masyarakat umum berbasis pengelolaan lingkungan yakni bisnis produk daur ulang, bisnis menjual kebun mini, membuka bengkel kendaraan atau reparasi barang elektronik, berkebun tanaman organik dan Pengepul Barang Bekas (Trash Collection).
Rektor IAI Tazkia itu pun memaparkan bidang usaha mendaur ulang sampah menjadi barang-barang bermanfaat tidak pernah surut peminat karena dinilai unik dan peduli lingkungan. Hal ini terlihat dengan semakin banyak peminat barang daur ulang ditambah dengan menjamurnya video-video tutorial 'life hack', sehingga membuat produk daur ulang dan menjualnya bisa menjadi salah-satu sumber pendapatan yang cukup menguntungkan.
Peluang pada bisnis menjual kebun mini juga cukup baik, mengingat kegiatan berkebun merupakan kegiatan menyenangkan terutama saat tanaman yang ditanam berbuah.
Namun dengan keterbatasan lahan, menjadi alasan untuk tidak melakukan kegiatan berkebun ini. Dengan ada hal ini dapat menjadi peluang untuk berbisnis kebun mini dalam pot-pot kecil yang dapat ditanam dimana saja, selain itu dapat juga membuka jasa bagaimana menyusun dan menatanya meskipun dalam lahan yang sempit.
Selanjutnya, bisnis membuka bengkel kendaraan atau reparasi barang elektronik bisa menjadi alternatif yang berpeluang tinggi.
Dengan banyak penggunaan kendaraan maupun barang elektronik tentunya membuka kemungkinan akan rusaknya barang-barang tersebut, sehingga dengan membuka bengkel reparasi tidak hanya mendatangkan keuntungan, tapi juga membantu meminimalisasi pembelian kendaraan atau barang elektronik baru sekaligus pembuangan yang tidak perlu.
Dr Murniati juga menuturkan, ada bisnis berkebun tanaman organik yang patut dipertimbangkan. Sama seperti penjualan kebun mini, selain menambah keuntungan menanam berbagai macam tanaman tentunya berefek positif pada lingkungan.
Hanya bedanya berkebun tanaman organik bisa dilakukan bagi yang memiliki cukup lahan kosong, selain bisa dijual-belikan hasil dari tanaman organik juga bisa dikonsumsi sebagai sayuran atau buah-buahan sehat. Selain itu, jika bisnis semakin meluas dapat juga dijadikan agrowisata yang menambah pemasukan dan pengetahuan bagi masyarakat maupun pengunjung.
Terakhir, bisnis pengepul barang bekas atau 'trash collection'. Dengan menjadi pengepul barang bekas dapat dimulai dengan mengumpulkan barang bekas di lingkungan sekitar hingga terkumpul pada besaran tertentu untuk dapat ditukar atau dijual.
Menurutnya, masyarakat berkewajiban menjaga kelestarian alam untuk kelangsungan hidup generasi ke depan sesuai fitrah yang diberikan tuhan kepada manusia, sebagai penjaga bumi ini. Namun, misi ini bukan hanya sebatas kegiatan sosial melainkan juga dapat bernilai ekonomis yang mendatangkan modal berjalannya kehidupan masyarakat.
Dari sudut pandang ilmu pengetahuan agama Islam, kata dia, telah banyak pemikir yang menuangkan hukum-hukum dan gagasan menyangkut pengelolaan lingkungan. Hanya saja, belum banyak masyarakat yang tergerak secara kolektif dan berkelanjutan belajar berbisnis pengelolaan lingkungan ini.
"Nah, sudah terbayangkan cuan yang bisa didapat dari pengelolaan lingkungan. Tentu saja perlu menajamkan ide-ide di atas melalui diskusi lebih lanjut dengan para komunitas peduli lingkungan," ujarnya.