Jakarta (ANTARA) - Direktur Barang Milik Negara (BMN) Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Encep Sudarwan mengatakan Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Kelas 1 Tangerang, Banten yang terbakar belum diasuransikan.
“Lapas Tangerang sayangnya itu belum diasuransikan,” katanya dalam diskusi daring di Jakarta, Jumat.
Encep menyatatakan kompleks Lapas Tangerang yang merupakan aset negara ini bernilai Rp48 miliar namun yang terbakar bernilai Rp1,5 miliar dengan peralatan mesin Rp75 juta.
Meski demikian, Encep mengaku masih akan meneliti dan mendalami kerugian negara yang disebabkan oleh terbakarnya Lapas Tangerang ini.
Baca juga: Warga Sukabumi ikut jadi korban kebakaran Lapas Tangerang akhirnya meninggal
“Nanti akan dicek lagi, itu belum final. Kami sudah punya NUK, tahun perolehan, nilainya Rp1,5 miliar tapi ini sedang diteliti,” tegasnya.
Ia menegaskan pihaknya langsung berkoordinasi dengan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia begitu kebakaran melanda Lapas Kelas I Tangerang ini.
Baca juga: Narapidana Sukabumi salah satu korban kebakaran Lapas Tangerang
Tak hanya itu, ia mengaku mendapat arahan dari Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kemenkeu Rionald Silaban untuk menyiapkan kebutuhan Lapas yakni berupa tanah kosong yang merupakan BMN untuk pembangunan Lapas.
“Kami juga arahan Dirjen untuk menyiapkan kebutuhan lapas, ternyata kami harus menyiapkan. Ada tanah kosong berupa BMN yang kami siapkan untuk pembangunan Lapas di Jabodetabek maupun di luar,” jelasnya.
Baca juga: Menkumham janjikan santunan Rp30 juta bagi setiap korban kebakaran lapas
Sebagai informasi, terjadi kebakaran di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas 1 Tangerang pada Rabu (8/9) sekitar pulul 01.45 WIB akibat hubungan arus pendek listrik atau korsleting.
Kemenkeu: Lapas Tangerang yang terbakar belum diasuransikan
Jumat, 10 September 2021 16:36 WIB
Lapas Tangerang sayangnya itu belum diasuransikan