Bogor (Antara Megapolitan) - Kegiatan "reuni perak" atau 25 tahun angkatan 27 Institut Pertanian Bogor pada 2015 menggagas pemberian santunan kepada anak yatim.
"Saat ini panitia masih mendata nama dan identitas penerima santunan," kata Sekretaris Panitia Reuni Perak Angkatan 27 IPB Walneg S Jas, MM di Bogor, Jawa Barat, Minggu.
Didampingi Arien Woelandari, alumni IPB Angkatan 27 IPB yang kini bekerja di LKBN-Antara, ia menjelaskan pemberian santunan kepada anak yatim, termasuk dari lingkungan keluarga besar Angkatan 27 IPB itu adalah beberapa kegiatan sosial kemasyarakatan yang puncaknya berlangsung di Kebun Raya Bogor pada 26 September 2015.
Kegiatan lainnya adalah penyerahan bea siswa bagi 10 orang mahasiswa IPB berprestasi dan tidak mampu, yang diseleksi oleh pihak kampus secara objektif.
Selain itu, penyerahan penghargaan kepada empat orang professor IPB yang sudah pensiun, yang dulunya menjabat sebagai Rektor, Direktur TPB (Tingkat Persiapan Bersama) dan wakil direktur TPB.
Empat profesor yang dulu menjabat pada 1990, ketika Angkatan 27 IPB mulai kuliah adalah Prof Sitanala Arsyad (mantan Rektor), Prof Pallawaruka (mantan Direktur TPB), Prof AA Matjik (mantan Rektor dan juga mantan Wakil Direktur TPB, dan Prof Yonny Koesmaryono (mantan Wakil Direktur TPB, yang saat ini menjabat Wakil Rektor).
Kegiatan lainnya, berupa penyerahan penghargaan kepada tiga orang alumni Angkatan 27 yang sudah mempersembahkan karya dan pengabdian tertingginya di tengah masyarakat, yaitu sudah mencapai puncak pengabdian sebagai profesor di kampus dan sebagai presiden direktur perusahaan Tbk.
Mereka adalah Prof M Ali Ramdhani, Prof Muhammad Syukur dan Dr Mardi Wu, MSIA.
Sedangkan acara yang melibatkan usaha kecil dan menengah (UKM), kata dia, adalah bazaar pedagang makanan yang disediakan tempat untuk berjualan selama acara reuni perak berlangsung.
Beragam kegiatan sosial-kemasyarakatan itu, menurut dia, adalah salah satu bentuk nyata bahwa alumni IPB punya komitmen kebersamaan dengan publik secara luas.
"Selain acara kekeluargaan, berupa permainan, pentas musik dan hiburan yang dilakukan internal alumni, kami tidak melupakan kegiatan sosial kemasyarakatan," katanya.