Cibinong, Bogor (ANTARA) - Ketua DPRD Kabupaten Bogor Rudy Susmanto bersama anggota dewan lainnya mengaku rela anggaran kunjungan kerja (kunker) keluar daerah maupun keluar negeri dialihkan untuk pengadaan bantuan sosial (bansos) masyarakat terdampak pandemi COVID-19.
"DPRD sendiri menyarankan kepada Pemkab Bogor agar di DPRD seperti anggaran kunjungan kerja keluar negeri sepenuhnya refocusing digunakan untuk penanganan COVID-19," ungkap Rudy di Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Kamis.
Baca juga: DPRD Bogor urunan 60 ton beras untuk warga terdampak PPKM darurat
Ia meminta pada refocusing yang ketiga APBD Kabupaten Bogor Tahun 2021, Pemkab Bogor juga fokus pada penanganan jaringan sosial, dengan cara mengalokasikan anggaran untuk bansos.
Pasalnya, bansos dari swasta ataupun 60 ton beras dari para anggota DPRD Kabupaten Bogor beberapa waktu lalu belum cukup meringankan beban masyarakat di Kabupaten Bogor di tengah pembatasan aktivitas.
Baca juga: Ade Yasin bagikan bahan makanan untuk pasien COVID-19 isolasi mandiri
Politisi Partai Gerindra itu juga meminta Pemkab Bogor melakukan evaluasi kepada sejumlah perkerjaan infrastruktur, agar kegiatan yang tidak memungkinkan dikerjakan tahun ini juga direfocusing.
“Apabila pekerjaan tersebut tidak akan selesai di akhir tahun lebih baik refocusing dulu, nanti dianggarkan kembali di tahun berikutnya. Karena sebentar lagi kita akan membahas APBD perubahan di bulan September,” kata Rudy.
Baca juga: Jompo dan anak yatim di Bogor dapat bantuan program Tebar Beras Ramadan
Menurut dia, melalui refocusing tersebut Pemkab Bogor dapat menanggulangi pandemi dan membantu masyarakat yang terdampak pandemi secara efektif.
“Kami juga meminta TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah) lebih selektif lagi dalam percepatan penanganan covid dari sisi kesehatan serta percepatan pemulihan ekonomi,” tuturnya.
DPRD Bogor relakan anggaran kunker dialihkan untuk bansos terdampak pandemi
Jumat, 23 Juli 2021 6:06 WIB
DPRD sendiri menyarankan kepada Pemkab Bogor agar di DPRD seperti anggaran kunjungan kerja keluar negeri sepenuhnya refocusing digunakan untuk penanganan COVID-19.