Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengimbau masyarakat tidak khawatir dengan isu kebocoran data Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
"Gak usah khawatir, karena data itu belum tentu data yang sesungguhnya. Itu masih dalam penyidikan lebih lanjut," kata Muhadjir dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Kasus kebocoran data, Polri minta klarifikasi pejabat BPJS Kesehatan
Muhadjir mengatakan Kemenko PMK selaku kementerian koordinator yang membawahi BPJS Kesehatan langsung melakukan koordinasi dan klarifikasi dengan direksi BPJS Kesehatan.
"Masih ditelisik. Tidak akan berpengaruh terhadap kinerja dari BPJS Kesehatan," ujarnya.
Muhadjir memastikan bahwa saat ini hal tersebut masih dalam proses penyelidikan. Menurutnya, data-data yang dicurigai bocor dan dijual secara online itu juga belum tentu data yang sesungguhnya dimiliki oleh peserta BPJS Kesehatan.
Baca juga: Anggota DPR: Kebocoran data 279 juta penduduk Indonesia jadi peringatan ketahanan siber
Ia pun menegaskan persoalan dugaan kebocoran data tidak akan berdampak kepada peserta BPJS Kesehatan, termasuk pelayanan.
"Pelayanannya aman semua," katanya.
Masyarakat Indonesia dikagetkan dengan isu kebocoran data yang diduga berasal dari laman BPJS Kesehatan. Berdasarkan informasi yang beredar, data penduduk yang bocor itu dijual di forum online 'Raid Forums' oleh seorang member dengan nama samaran Kotz.
Baca juga: Kominfo melakukan antisipasi persebaran data pribadi
Sementara itu, Dirut BPJS Kesehatan, Ali Ghufron mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengklarifikasi kepada Badan Reserse Kriminal Kepolisian Negara Republik Indonesia (Bareskrim Polri).
Lebih lanjut, BPJS Kesehatan juga telah membentuk tim khusus yang akan bekerja untuk menangani dan mendalami terkait dugaan kebocoran data di lembaga pemerintah nonkementerian tersebut.
Menko PMK imbau masyarakat tidak khawatir isu kebocoran data BPJS Kesehatan
Selasa, 25 Mei 2021 13:02 WIB
Gak usah khawatir, karena data itu belum tentu data yang sesungguhnya. Itu masih dalam penyidikan lebih lanjut.