Mataram (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Pusat Riset Bioindustri Laut dan Darat yang berkantor di Desa Malaka, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara, menyatakan kesiapan mendukung program pangan di wilayah Nusa Tenggara Barat.
Kepala Pusat Riset Bioindustri Laut dan Darat BRIN Fahrurrozi menuturkan pihaknya saat ini memiliki program penelitian dan inovasi prioritas terhadap berbagai produk sumber daya alam yang dihasilkan oleh Nusa Tenggara Barat mulai dari rumput laut, lobster, hingga undang vaname.
"Nusa Tenggara Barat adalah daerah potensial untuk menghasilkan bibit lobster, namun mengalami kesulitan budidaya karena kekurangan pakan. Kami saat ini bekerjasama dengan Australia mengembangkan pakan untuk budidaya lobster," ujarnya di Mataram, Kamis.
Baca juga: Kepala BRIN sebut Idul Fitri menjadi momen ciptakan solusi masa depan bangsa
Fahrurrozi menuturkan kantor BRIN yang berada di Lombok Utara difokuskan menjadi pusat riset budidaya laut yang mencakup kegiatan budidaya berbagai jenis ikan laut termasuk rumput laut, mikroalga, lobster, kerang laut abalone, tripang, maupun udang.
Pemusatan riset itu dilakukan guna mengoptimalkan langkah BRIN dalam mewujudkan swasembada pangan yang menjadi salah satu pilar utama pembangunan nasional saat ini.
"Kami berharap bisa mendukung program pangan di Nusa Tenggara Barat khususnya, dan juga secara nasional," kata Fahrurrozi.
Baca juga: BRIN luncurkan Indeks Daya Saing Daerah 2024 dukung kebijakan pembangunan
Lebih lanjut dia menyampaikan bahwa dalam waktu dekat ada proyek kerja sama dengan institut kelautan dan ilmu pengetahuan China dalam bidang budidaya rumput laut. Bahkan, mereka berencana melakukan budidaya secara besar dan memberikan bantuan fasilitas budidaya kepada masyarakat.
Gubernur Nusa Tenggara Barat Lalu Muhamad Iqbal menegaskan kesiapan pemerintah Provinsi NTB untuk memfasilitasi dan mendukung uji coba hasil riset BRIN secara langsung kepada petani dan pelaku budidaya di lapangan.