Makassar (ANTARA) - Mahasiswi asal Palestina atas nama dr Hanadi Y.M. Shaheen, berhasil meraih Predikat Lulusan Terbaik Program Profesi Dokter, dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,89 dan predikat cum laude di Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin.
Dekan FK Unhas Prof Dr dr Haerani Rasyid MKes Sp.PD, K-GH, Sp.GK di Makassar, Rabu, mengatakan dr Hanadi menjadi lulusan pertama dari Palestina yang menyelesaikan pendidikan Sarjana Kedokteran (S1) hingga profesi di Fakultas Kedokteran Unhas.
“Kami sangat bangga dengan pencapaian dr. Hanadi. Keberhasilannya menunjukkan Unhas sebagai institusi pendidikan terbuka bagi siapa pun yang ingin belajar dan berkontribusi dalam bidang kesehatan, termasuk mahasiswa internasional,” ujarnya pada acara penyerahan brevet di Makassar.
Ia menjelaskan, selama menjalani masa studi profesi yang berlangsung selama dua tahun, dr Hanadi menunjukkan dedikasi tinggi, semangat belajar yang konsisten, serta komitmen kuat untuk meraih prestasi terbaik.
Baca juga: Tiga prodi di Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin terakreditasi unggul
Baca juga: Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin gelar kejuaraan berkuda dan memanah
Baca juga: FKM Universitas Hasanuddin kolaborasi dengan peneliti dunia hadapi tantangan Kesling
Sementara itu, dr Hanadi dalam sambutannya mengucapkan rasa syukur dan terima kasih kepada seluruh sivitas akademika FK Unhas.
“Saya sangat berterima kasih kepada dosen-dosenku, guru-guruku, dan semua orang yang bekerja di Universitas Hasanuddin yang tidak pernah berhenti memberikan pertolongan dan dukungan kepada saya,” ujarnya.
Lebih lanjut, dr Hanadi menyampaikan harapannya untuk dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang spesialis agar dapat memberikan kontribusi lebih besar, khususnya bagi masyarakat di tanah kelahirannya.
Prestasi dr. Hanadi menjadi bukti nyata bahwa semangat belajar dan dedikasi dapat membawa mahasiswa ke jenjang keberhasilan, tanpa batas geografis dan latar belakang.
"FK Unhas terus mendukung dan mendorong lahirnya tenaga medis unggul yang mampu berkiprah di tingkat global," kata Prof Haerani.
