Depok (ANTARA) - Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Depok mengembangkan program marketing agar masyarakat memperlakukan pasar tradisional secara daring (online), seperti yang sudah diterapkan di lima pasar tradisional sejak Oktober 2020.
"Pengembangan program lebih kepada marketing, sebab banyak warga yang masih belum sepenuhnya mau menggunakan sistem (daring) ini," kata Kepala Bidang Sarana dan Bina Perdagangan, Disperdagin Kota Depok, Diana Puspitasari di Depok, Rabu.
Baca juga: Warga Depok diajak untuk berbelanja secara daring
Baca juga: Ini lima 'Pasar Rakyat Online' yang dikelola Pemkot Depok, cegah penulaan COVID-19
Dikatakannya Pasar daring hadir untuk memudahkan masyarakat dalam berbelanja di masa pandemi COVID-19. Selama tiga bulan ini, program tersebut sudah berjalan namun belum sesuai harapan.
Meski begitu, lanjut Diana, pihaknya akan tetap mengajak masyarakat untuk berbelanja melalui pasar online. Karena selain harganya sama, dengan sistem ini warga juga tidak perlu mendatangi pasar untuk bertransaksi.
"Setelah mereka pesan melalui aplikasi Tokoku, pesanan akan diantar ke rumah masing-masing dengan ojek pangkalan yang bekerja sama dengan kami," jelasnya.
Baca juga: Fasilitasi jualan online, Pemkot Depok siapkan website untuk lima pasar tradisiional
Sementara itu, Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pasar Tugu, Ikhwan Suryadin menuturkan, pihaknya mendukung program tersebut. Saat ini terdapat 100 pedagang di Pasar Tugu yang berjualan secara online.
"Alhamdulillah, ada yang beli melalui aplikasi, meski banyak yang belum tahu juga tapi kami akan terus sosialisasi dan arahkan pembeli untuk belanja melalui online," ujarnya.
Depok kembangkan program marketing pasar tradisional dijalankan secara daring
Rabu, 20 Januari 2021 20:42 WIB
Pengembangan program lebih kepada marketing, sebab banyak warga yang masih belum sepenuhnya mau menggunakan sistem (daring) ini.