Karawang (ANTARA) - Anggota DPRD Kabupaten Karawang Deddy Indra Setiawan meminta pemerintah kabupaten setempat mampu mengatasi penurunan investasi yang terjadi pada tahun ini akibat pandemi COVID-19.
"Pemkab Karawang harus mampu mengatasi penurunan investasi yang terjadi sebagai dampak pandemi COVID-19," katanya, di Karawang, Kamis.
Sesuai dengan laporan Dinas Penanaman Modal Terpadu Satu Pintu Karawang, terjadi penurunan investasi pada tahun ini. Dari target Rp27 triliun, yang tercapai sekitar Rp7 triliun.
"Penurunannya sangat drastis akibat pandemi COVID-19," kata dia.
Baca juga: DPRD Karawang dorong agar objek wisata bisa dikelola pemerintah desa
Baca juga: DPRD Karawang minta pemda perhatikan kebutuhan anggaran Pilkada
Terkait kondisi itu, legislatif mendorong agar Pemkab Karawang segera mengatasi penurunan investasi tersebut, diantaranya dengan mempermudah perizinan.
"Kita mendorong agar setiap proses perizinan dipermudah," kata dia.
Sementara itu, Sekda Karawang Acep Jamhuri menyampaikan Pemkab Karawang kehilangan pendapatan asli daerah (PAD) sekitar Rp300 miliar akibat pandemi virus corona baru atau COVID-19.
"PAD dari berbagai sektor yang menjadi sumber pendapatan pemkab tergoncang akibat pandemi COVID-19," katanya.
Baca juga: DPRD Karawang ingatkan pemkab support anggaran Pilkada
Ia mengatakan, biasanya Pemkab Karawang meraih pendapatan dari berbagai jenis pajak dan retribusi, termasuk bantuan dari pemerintah pusat.
Tapi selama pandemi COVID-19, pendapatan itu nyaris tidak bisa diraih. Jika ditotalkan, ada pendapatan Pemkab Karawang sekitar Rp300 miliar yang hilang.
Acep menyampaikan, sesuai dengan estimasi, berkurangnya pendapatan yang diraih Pemkab Karawang itu kemungkinan akan terus berlangsung hingga tahun depan.
Atas kondisi itu pihaknya melakukan pengurangan kegiatan di setiap organisasi perangkat daerah di lingkungan Pemkab Karawang.
Pemkab Karawang harus mampu atasi penurunan investasi
Kamis, 1 Oktober 2020 17:28 WIB
Pemkab Karawang harus mampu mengatasi penurunan investasi yang terjadi sebagai dampak pandemi COVID-19.