Jakarta (ANTARA) - Andy Murray bertekad menunjukkan performa terbaiknya pada turnamen US Open 2020 untuk pertama kali setelah tiga tahun berusaha pulih dari cedera serius di bagian pinggulnya.
Petenis asal Skotlandia itu mengalami cedera pinggul yang cukup serius setelah Roland Garros 2017. Waktu itu, dia tengah menduduki posisi puncak dunia tenis.
“Butuh waktu lama untuk bisa kembali bermain tenis. Sebetulnya saya ingin mengikuti turnamen yang aman dan minim risiko akan cedera pinggul. Terakhir kali saya mengikuti turnamen yang amat kompetitif adalah French Open 2017,” kata Murray dikutip dari AFP, Senin.
Murray menjalani operasi pinggul kedua pada 2019. Operasi tersebut menjadi penyelamat karirnya. Namun setelah mengikuti Piala Davis pada November 2019, kondisi pinggulnya mengalami kemunduran.
Baca juga: Azarenka juarai Western and Southern tanpa bertanding
Cedera pinggul ditambah pandemi COVID-19 akhirnya membuat Murray terpaksa melewatkan sejumlah turnamen. Atlet berusia 33 tahun itu baru bisa kembali bertanding di Western and Southern Open 2020, dan dia hanya mencapai babak 16 besar.
Saat ini, Murray menempati peringkat ke-134 dunia dan mendapatkan wild card untuk US Open.
Baca juga: Terkaya, Naomi Osaka atlet putri berbayaran termahal di dunia
Peraih gelar juara US Open 2012 itu pun mengaku sangat bersemangat bisa tampil kembali di Flushing Meadows untuk pertama kalinya sejak 2018.
“Secara fisik, saat ini saya merasa baik-baik saja, jadi saya bisa berlatih dan mempersiapkan diri dengan baik sebelum pertandingan dimulai,” ujar Murray.
Pada putaran pertama nanti, Selasa (1/9), Murray dijadwalkan akan berhadapan dengan juara Wimbledon 2016 asal Jepang Yoshihito Nishioka.