Bekasi, (Antaranews Bogor) - Dinas Sosial Kota Bekasi, Jawa Barat, menilai minat masyarakat penyandang masalah kesejahteraan sosial memanfaatkan program rumah singgah semakin meningkat.
"Yang paling banyak memannfaatkan rumah singgah adalah mereka yang terkena penyakit HIV/AIDS penyalahgunaan narkoba sebanyak 84, dan HIV/AIDS sebanyak 156," kata Kepala Dinas Sosial Kota Bekasi Agus Dharma di Bekasi, Kamis.
Menurutnya, jumlah tersebut terbilang cukup banyak mengingat program tersebut baru diluncurkan pada pertengahan tahun 2014.
"Para PMKS itu kami bina dan dilakukan penanganan masalah yang sedang mereka hadapi," katanya.
Menurutnya, rumah singgah tersebut saat ini berlokasi di Villa 200 Nomor A51 Jalan Kemakmuran Bekasi Selatan.
Rumah singgah tersebut merupakan rumah singgah yang terdaftar milik Dinas Sosial Kota Bekasi bekerja sama dengan pengurus Yayasan Sebaya yang begerak di bidang penanggulangan masalah HIV/AIDS.
Menurutnya, pembinaan melalui rumah singgah cukup efektif untuk mengurangi PMKS di jalanan serta permasalahan sosial lainnya.
Pihaknya mencatat jumlah PMKS yang harus ditangani saat ini di Kota Bekasi hingga awal 2014 berjumlah sekitar 330.967 orang.
"Program ini bertujuan membangun mental dan rasa percaya diri PMKS dalam waktu enam hari proses konsultasi. Seluruhya gratis, termasuk makan dan tempat tinggal," katanya.
Usai memperoleh penanganan, kata dia, selanjautnya para PMKS tersebut akan diarahkan ke pihak terkait lainnya seperti panti rehabilitasi atau di kembalikan ke masyarakat dengan kemampuan skil yang telah terlatih.
Agus berharap keberadaan rumah singgah ini bisa terus ditambah, minimal setiap kecamatan terdapat satu rumah singgah.
"Idealnya rumah singgah harus ada di 12 kecamatan Kota Bekasi agar bisa menjangkau seluruh masyarakat," katanya.
Dinas: Program rumah singgah diminati kaum PMKS
Kamis, 4 Desember 2014 17:00 WIB
"Para PMKS itu kami bina dan dilakukan penanganan masalah yang sedang mereka hadapi,"