Depok (ANTARA) - Wali Kota Depok Mohammad Idris mengatakan dibutuhkan dana Rp12 triliun untuk membangun transportasi berbasis rel dengan empat koridor di Kota Depok Jawa Barat.
"Jadi untuk satu koridor dibutuhkan biaya Rp3 triliun," kata Idris di Depok, Kamis.
Menurut Idris, dalam studi kelayakan transportasi rel yang disusun oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Depok, akan dibangun empat jalur koridor yang nanti terhubung dengan moda transportasi lainnya.
Baca juga: Depok wacanakan pembangunan tranportasi berbasis rel kurangi kemacetan
Keempat koridor tersebut, yakni koridor 1 sepanjang 10,8 km yang dimulai dari Transit Oriented Development (TOD) Pondok Cina sampai Stasiun LRT Cibubur. Koridor 2 sepanjang 16,7 km dari TOD Depok Baru sampai Cinere dan diharapkan dapat terkoneksi dengan stasiun MRT Lebak Bulus.
Koridor 3 sepanjang 10,7 km mulai dari TOD Depok Baru sampai Bojongsari dan koridor 4 sepanjang 13,8 km mulai dari TOD Depok Baru sampai TOD Gunung Putri.
Baca juga: Tranportasi Light Rail Transit Cocok Untuk Depok
Idris mengakui biaya ini sangat mahal sehingga pihaknya akan mengundang investor untuk mengerjakan pembangunan transportasi berbasis rel tersebut. "Ini akan kami jual ke investor," jelasnya.
Pemerintah Kota (Pemkot) Depok mewacanakan pembangunan transportasi berbasis rel untuk mengurangi kemacetan yang terjadi di kota yang berbatasan langsung dengan DKI Jakarta tersebut.
"Wacana ini ilmiah karena berdasarkan studi kelayakan yang dilakukan oleh para pakar," katanya.
Baca juga: Depok Terapkan Sistem Satu Arah Kurangi Kemacetan
Pemkot Depok katanya hanya mengeluarkan dan mengambil kebijakan kalau memang secara ilmiah bisa dilakukan.
Pembangunan transportasi berbasis rel di Depok butuh dana Rp12 triliun
Kamis, 30 Januari 2020 9:35 WIB
Jadi untuk satu koridor dibutuhkan biaya Rp3 triliun.