Karawang (ANTARA) - Dinas Pertanian Kabupaten Karawang, Jawa Barat (Jabar) menyatakan sejumlah petani menunda tanam karena persediaan air yang belum maksimal dan belum meratanya hujan di daerah tersebut.
Kepala Dinas Pertanian Kerawang, Hanafi di Karawang, Senin, mengatakan saat ini hujan belum merata di wilayah Karawang. Seiring dengan itu, debit air di saluran irigasi juga belum maksimal. Kondisi itu mengakibatkan tertundanya musim tanam.
"Seharusnya petani sudah mulai menanam sejak Oktober 2019. Tapi belum semua petani melakukan penanaman karena terbatasnya ketersediaan air irigasi," tambah dia.
Baca juga: Kementan dorong petani bawang merah beralih gunakan benih biji
Ia mengaku sudah menyosialisasikan kepada petani terkait masih terbatasnya persediaan air saluran irigasi untuk memenuhi kebutuhan petani.
Atas kondisi itu, Hanafi sudah meminta petani menunda tanam hingga persediaan air di saluran irigasi mencukupi.
Baca juga: Kemarau, petani di Karawang menunda tanam karena tidak ada air
Ia berharap agar pada Desember 2019 musim tanam sudah bisa dimulai di Karawang. Sehingga tertundanya musim tanam tidak berlangsung lama.
Menurut Hanafi, areal sawah yang sudah tanam di sejumlah daerah sekitar Karawang sudah mencapai 138.533 hektare.
Baca juga: Petani Karawang diimbau waspadai banjir
Luas lahan sawah di Karawang totalnya mencapai 95 ribu hektare. Jika dalam setahun ada dua musim tanam atau dua kali tanam, maka target tanam padi di wilayah Karawang selama setahun mencapai 190 ribu hektare.
Menurutnya, dari target tanam padi seluas 190 ribu hektare, hingga Oktober 2019 areal sawah yang sudah tanam mencapai 138.533 hektare.
Sejumlah petani Karawang menunda tanam akibat persediaan air belum mencukupi
Selasa, 26 November 2019 6:20 WIB
Seharusnya petani sudah mulai menanam sejak Oktober 2019. Tapi belum semua petani melakukan penanaman karena terbatasnya ketersediaan air irigasi.