Sukabumi, (Antara) - Pemerintah dan DPR RI menyepakati dana revitalisasi untuk perbaikan kereta rel diesel atau KRD Bumi Geulis jurusan Sukabumi-Bogor sebesar Rp90 miliyar.
"Dana tersebut tidak hanya untuk perbaikan unit KRD saja, tetapi juga untuk perbaikan rel serta sarana dan prasarana lainnya yanh menunjang kelancaran operasi kereta di Sukabumi," kata Anggota Komisi V DPR RI, Yudi Widian Adia kepada Antara, Minggu di Sukabumi.
Menurut Yudi, revatilisasi tersebut penting dilaksanakan karena hampir dua tahun KRD Bumi Geulis tidak beroperasi yang disebabkan oleh beberapa faktor seperti mesin kereta yang sudah berusia 50 tahun, selain itu rel kereta yang sudah mulai rusak dan banyak yang hilang.
Lebih lanjut, pihaknya juga sudah sepakat jika dana tersebut dicairkan akan langsung mengganti rel yang rusak dan hilang dan memperbaiki jalur perlintasan KRD karena seperti di ketahui jalur kereta Sukabumi-Cianjur kondisi tanahnya labil.
"Rencananya juga dana revitalisasi tersebut juga untuk membeli dua gerbong yang baru dan diharapkan revitalisasi itu sudah bisa dimulai tahun ini atau paling lambat awal 2014," tambahnya.
Dikatakannya, pembelian dua gerbong yang juga berfungsi sebagai lokomotif tersebut merupakan tahap awal dan kedepannya diharapkan bisa membeli lokomktif-lokomotif lainnya sehingga KRD Bumi Geulis kondisinya bisa baru.
Selain itu, rencana kedepannya juga pihaknya menginginkan pelayanan untuk KRD ini bisa sehari dua kali. Bahkan, Sukabumi juga akan dijadikan sebagai "pilot project" model transportasi angkutan barang dan manusia sehingga lebih mempermudah dalam berbagai bentuk transportasi angkutan darat.
"Diharapkan dengan adanya angkutan barang dan manusia di Sukabumi bisa mengurai kemacetan dan beban jalan, sehingga kondisi jalan khususnya yang berstatus nasional tidak mudah rusak," kata Yudi yang merupakan politisi PKS tersebut.
Dana revitalisasi KRD Bumi Geulis Rp90 miliyar
Senin, 7 Oktober 2013 10:00 WIB
"Rencananya juga dana revitalisasi tersebut juga untuk membeli dua gerbong yang baru dan diharapkan revitalisasi itu sudah bisa dimulai tahun ini atau paling lambat awal 2014,"