Karawang (Antara) - Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan dan Peternakan Kabupaten Karawang, Jawa Barat, akan mengoptimalkan program pompanisasi sebagai bentuk kewaspadaan terhadap ancaman kekeringan pada areal persawahan di wilayah pesisir utara.
"Sekarang sudah memasuki musim kemarau. Jadi ancaman kekeringan di areal sawah golongan IV dan V perlu diwaspadai," kata Kepala Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan dan Peternakan Kabupaten Karawang Kadarisman, Rabu.
Dikatakannya, ancaman kekeringan terjadi pada sawah golongan air IV dan V, karena suplai air pada saluran irigasi menuju areal sawah golongan itu sering terganggu.
Petani yang berada di golongan air II dan III sering membelokkan air irigasi ke golongan sawah mereka, sehingga air itu tidak sampai ke areal sawah golongan IV dan V.
Ia memperkirakan, areal sawah golongan IV dan V yang terancam kekeringan pada musim kemarau kali ini mencapai 6.000 hektare.
Areal sawah itu tersebar di beberapa wilayah seperti di wilayah Kecamatan Batujaya, Pakisjaya, Cilamaya Kulon, Pedes, Tempuran, dan wilayah pesisir utara Karawang lainnya.
Menurut dia, sebagai bentuk kewaspadaan ancaman kekeringan, pihaknya akan mengoptimalkan program pompanisasi di beberapa wilayah pesisir utara Karawang.
Ia mengatakan, jika di lapangan saluran irigasi yang mengaliri areal sawah ke pesisir utara Karawang terus menyusut, kami akan berkoordinasi dengan Perusahaan Jasa Tirta (PJT) II Jatiluhur agar mengalirkan air ke saluran irigasi yang menyusut itu.
"Kita juga meminta petani lebih aktif dan disiplin dalam menggunakan air dari saluran irigasi," kata Kadarisman.
Karawang waspadai ancaman kekeringan
Rabu, 28 Agustus 2013 20:29 WIB
"Sekarang sudah memasuki musim kemarau. Jadi ancaman kekeringan di areal sawah golongan IV dan V perlu diwaspadai,"