Guwahati, India (Antaranews Megapolitan/Reuters) - Sedikitnya 17 pekerja perkebunan teh di India meninggal akibat mengkonsumsi minuman keras beracun setelah menerima upah mingguan.
Lebih dari 40 pekerja dalam kondisi kritis di rumah sakit, kata dokter, Jumat.
Kasus kematian tersebut muncul kurang dari dua pekan setelah lebih dari 100 orang tewas usai menenggak minuman keras beracun di India.
Tujuh perempuan turut menjadi korban tewas di perkebunan yang terletak di Negara Bagian Assam, 310 kilometer dari ibu kota negara, Guwahati.
Dokter dari rumah sakit pemerintah di Golaghat, Dilip Rajbnonshi mengungkapkan bahwa kematian tersebut disebabkan oleh "minuman keras palsu."
Hampir 100 orang mengkonsumsi minuman keras pada Kamis. Mereka masih jatuh sakit dan dilarikan ke rumah sakit, kata anggota parlemen daerah dari Partai Bharatiya Janata, Mrinal Saikia kepada Reuters.
Kematian akibat alkohol yang diproduksi secara ilegal, yang secara lokal dikenal sebagai minuman beralkohol atau minuman keras daerah, menjadi hal yang lumrah di India, karena banyak orang yang tidak mampu membeli minuman alkohol bermerek.
Penerjemah: A. Mayang/M. Anthoni.
Tenggak minuman keras beracun, 17 orang meninggal
Jumat, 22 Februari 2019 19:18 WIB
Lebih dari 40 pekerja dalam kondisi kritis di rumah sakit.