Shanghai (Antaranews Megapolitan/Reuters) - Kepolisian di Provinsi timur China, Jiangsu, memulai penyelidikan setelah sedikitnya 145 anak menerima vaksin polio yang telah kedaluarsa, menurut Global Times, Senin, ini pukulan baru bagi sektor yang telah didera oleh serangkaian skandal pada tahun lalu.
Warga, termasuk orang tua anak-anak tersebut, memblokir lalu lintas dan mengganggu ketertiban umum saat mereka berkumpul di luar kantor di daerah Jinhu pada Jumat, menurut surat kabar itu, yang dipublikasikan oleh Harian Rakyat Partai Komunis berkuasa.
Tiga orang telah ditangkap, kata polisi dalam sebuah pernyataan.
Vaksin tersebut diberikan pada 7 Januari, meskipun tanggal kedaluarsanya pada 11 Desember, kata surat kabar itu, selain menambahkan bahwa otoritas pemerintah setempat telah membentuk tim penyelidikan khusus untuk menyelidiki isu tersebut. Mereka mengatakan 17 orang telah dijatuhi hukuman.
China, yang berulang kali berjanji akan menindak perusahaan dan pejabat yang terlibat dalam skandal makanan dan obat-obatan, pada Minggu mengatakan bahwa keamanan makanan dan kesehatan akan menjadi prioritas utama dari upaya mereka melawan korupsi pada tahun ini.
Produsen vaksin China, Changsheng Bio-technology Co Ltd, tahun lalu dibelit skandal setelah penemuan data palsu untuk vaksin rabies. Mereka menghadapi hukuman berupa denda sebesar 9,1 miliar yuan (sekitar Rp18,9 triliun).(M007/ANT-BPJ)
Editor Berita: Katriana/M. Dian A.
Vaksin polio kedaluarsa diselidiki di China
Senin, 14 Januari 2019 13:30 WIB
Tiga orang telah ditangkap.