Jakarta (ANTARA) - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI bersama Menteri Agama Nasaruddin Umar menyalurkan bantuan sarana dan prasarana pendidikan untuk Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 5 Pidie Jaya, Aceh guna memulihkan layanan pendidikan yang terdampak bencana.
Bantuan yang disalurkan meliputi alat tulis sekolah, sarung, serta perlengkapan pendukung kegiatan belajar mengajar bagi siswa dan guru MIN 5 Pidie Jaya.
"Kami bersama Kementerian Agama hadir untuk memastikan layanan pendidikan di madrasah dapat kembali berjalan. Bantuan ini memang belum seberapa, namun kami berharap dapat membantu memulihkan sekolah yang mengalami kerusakan agar proses
Baca juga: Universitas Indonesia Peduli hadir untuk pendidikan di kaki Semeru
pembelajaran dapat kembali berjalan meskipun dalam kondisi pascabencana," kata Ketua Baznas RI Noor Achmad melalui keterangan di Jakarta, Minggu.
Noor menegaskan pendidikan merupakan kebutuhan dasar yang tidak boleh terputus, bahkan dalam situasi darurat sekalipun.
Karena itu, ia menyatakan Baznas RI berkomitmen untuk terus mengambil peran aktif dalam penanganan dampak bencana, terutama pada sektor pendidikan dan kemanusiaan.
Baca juga: Universitas Muhammadiyah Papua Barat salurkan beasiswa KIP kuliah untuk 70 mahasiswa
"Bantuan yang disalurkan Baznas ini merupakan amanah dari masyarakat yang dihimpun melalui zakat, infak, dan sedekah. Salah satu pemanfaatannya saat ini kami arahkan untuk membantu pemulihan kehidupan sosial masyarakat pascabencana, termasuk sektor pendidikan," ujarnya menjelaskan.
Noor menyebutkan pihaknya mendorong terbangunnya kolaborasi yang lebih luas bersama pemerintah daerah, Kementerian Agama, serta kementerian dan lembaga terkait lainnya guna memenuhi kebutuhan lanjutan pemulihan madrasah terdampak bencana.
Menurut dia, dukungan yang berkelanjutan dan terkoordinasi tidak hanya akan mempercepat rehabilitasi sarana pendidikan, tetapi juga memastikan kualitas layanan pembelajaran tetap terjaga bagi para siswa di wilayah terdampak.
"Kami akan terus memantau perkembangan pemulihan MIN 5 Pidie Jaya dan membuka ruang kerja sama dengan berbagai pihak untuk mendukung keberlanjutan pendidikan dan ketahanan masyarakat pascabencana Sumatra," ucap Noor Achmad.
Diketahui, bangunan MIN 5 Pidie Jaya mengalami kerusakan parah akibat banjir bandang yang terjadi pada akhir November lalu. Bangunan sekolah hilang tersapu arus, menyisakan fondasi pagar depan sepanjang sekitar lima meter.
