Jakarta (ANTARA) - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI menyiapkan 100 rumah modular bagi masyarakat terdampak banjir dan tanah longsor di Provinsi Sumatera Utara sebagai bagian dari program pemulihan pasca-bencana.
Ketua Baznas RI KH Noor Achmad dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu, mengatakan penyediaan rumah modular tersebut, komitmen lembaga dalam memastikan donasi berupa zakat, infak, dan sedekah (ZIS) dimanfaatkan sebaik-baiknya, termasuk supaya korban bencana dapat segera memiliki hunian yang layak dan aman.
“Rumah modular ini kami siapkan sebagai solusi hunian sementara menuju pemulihan yang lebih permanen, khususnya bagi warga yang kehilangan tempat tinggal akibat bencana,” kata dia.
Ia menjelaskan program pembangunan rumah modular akan difokuskan pada wilayah terdampak paling parah di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Baca juga: Baznas tunggu arahan Presiden buka donasi internasional
Untuk tahap awal ini 100 unit yang Baznas siapkan dan sedang komunikasi intensif dengan Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan dan Kota Sibolga.
"Mereka sudah menyiapkan lahan, dan semuanya sedang kami bahas termasuk penyediaan jaringan listrik, air dan sebagainya, setelah semua siap akan langsung di bangun," kata dia.
Baznas memastikan rumah modular dirancang sesuai standar keamanan dan dapat dibangun secara cepat serta per unit dilengkapi fasilitas dasar, seperti kamar tidur, ruang keluarga, dan sanitasi, sehingga dapat langsung dihuni oleh penyintas bencana.
Baznas juga menjalankan berbagai program pendukung pemulihan sosial ekonomi, termasuk layanan kesehatan, dapur umum, serta distribusi bantuan logistik bagi masyarakat terdampak.
Baca juga: Pendaftaran calon pimpinan Baznas Kota Bekasi hingga 15 Desember 2025
Hingga pertengahan Desember 2025, Baznas telah menyalurkan bantuan kemanusiaan di wilayah Sumatra dengan total nilai mencapai Rp23,3 miliar yang menjangkau puluhan ribu penerima manfaat.
"Seluruh program pemulihan yang dijalankan Baznas dikelola secara transparan dan akuntabel serta berfokus pada kebutuhan riil masyarakat di lapangan. Melalui dukungan zakat, infak, dan sedekah masyarakat, kami berharap proses pemulihan korban bencana di Sumatera Utara dapat berjalan lebih cepat dan berkelanjutan,” ujarnya
