Tangerang (ANTARA) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia Arifah Fauzi telah mengusulkan agar disiapkan tenda berbasis keluarga dalam proses rehabilitasi pascabencana di Sumatera dan Aceh diperbanyak.
“Kami berkoordinasi dengan BNPB, meminta tenda berbasis keluarga dan toilet terpisah antara laki-laki dan perempuan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” kata Menteri PPPA Arifah usai mengunjungi pejuang 45 di kecamatan Periuk Kota Tangerang Banten, Kamis.
Ia juga mengatakan terkait penanganan bencana di Aceh dan Sumatera, Kementerian PPPA telah langsung berkoordinasi dengan Dina setempat sejak awal kejadian. Fokus utama Kementerian PPPA adalah pemulihan psikologis atau trauma healing bagi perempuan dan anak, serta pemenuhan kebutuhan spesifik di lokasi bencana.
Baca juga: Pemkab Bekasi perkuat layanan tekan kasus kekerasan perempuan dan anak
Baca juga: Menteri PPPA: Hunian layak bagi janda diharap tingkatkan kesejahteraan kelompok rentan
Namun karena lokasi bencana yang sulit dijangkau, masih ada beberapa yang belum tertangani. Namun Kementerian PPPA terus memantau setiap perkembangan dalam memastikan kebutuhan warga terpenuhi khususnya anak - anak dan perempuan.
Menteri PPPA pun mengajak seluruh masyarakat mendoakan korban bencana agar diberikan kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi musibah tersebut.
“Semoga masyarakat di daerah bencana diberikan kekuatan dan kesadaran untuk bangkit kembali,” kata dia.
Wakil Wali Kota Tangerang Maryono Hasan mengatakan Pemkot Tangerang telah menyalurkan bantuan kepada warga di Aceh dan Sumatera dari hasil donasi dan masyarakat sebesar Rp1 miliar lebih.
Baca juga: Menteri PPPA prihatin kasus kekerasan pelajar SMP di Purworejo
Bantuan juga diberikan kelompok masyarakat dan lainnya untuk kebutuhan warga terdampak bencana. Namun seluruh bantuan dikelola secara baik dalam rangka memastikan tepat sasaran.
"Kita juga mengirim relawan dan tenaga medis ke sana dalam membantu penanganan bencana di Aceh dan Sumatera," ujarnya.
