Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Indonesia siap bekerja sama adanya beragam pihak dalam skema nilai ekonomi karbon untuk mendukung upaya rehabilitasi hutan dan lahan seluas 12 juta hektare, menurut Wakil Menteri Kehutanan Rohmat Marzuki.
Ditemui usai membuka Global Carbon Summit Indonesia 2025 yang diadakan di Jakarta, Rabu, Wamenhut Rohmat Marzuki menyampaikan bahwa Indonesia dalam Konferensi Perubahan Iklim PBB ke-30 (COP30) Brasil sudah menandatangani sejumlah nota kesepahaman untuk mendukung perdagangan karbon di Tanah Air.
Termasuk MoU yang ditandatangani antara Kementerian Kehutanan (Kemenhut) dengan Integrity Council for the Voluntary Carbon Market (ICVCM) dan International Emissions Trading Association (IETA).
"Tindak lanjut ke depan tentunya sesuai dengan arahan dari Bapak Presiden Prabowo bahwa beliau berkomitmen, itu disampaikan di KTT PBB, untuk merehabilitasi 12 juta lahan kritis di Indonesia, yang itu nanti kita akan follow up untuk kita menjalin kerjasama dengan internasional untuk skema karbon kredit itu bisa membantu merehabilitasi hutan dan lahan kritis 12 juta hektare yang ada di Indonesia," katanya.
