Cianjur (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cianjur, melakukan berbagai upaya guna mencegah terjadinya banjir saat cuaca ekstrem melanda sebagian besar wilayah Cianjur terutama di perkotaan dengan melakukan upaya pembersihan saluran air dan sungai.
Kepala DLH Kabupaten Cianjur Komarudin di Cianjur Rabu, mengatakan banjir yang kerap terjadi di wilayah perkotaan sebagian besar akibat saluran air dan sungai dipenuhi sampah yang dibuang sembarangan serta maraknya bangunan liar di atasnya.
"Kami pastikan tidak ada lagi sampah yang menumpuk di saluran air dan aliran sungai, karena selama ini penyebab banjir di wilayah perkotaan sampah yang menyumbat aliran air, sudah dibersihkan sejak jauh hari," katanya.
Baca juga: DLH Cianjur pangkas dan tebang pohon rawan tumbang di jalur utama antisipasi cuaca ekstrem
Baca juga: Cianjur pasang CCTV di sejumlah titik penumpukan sampah
Untuk memastikan tidak ada lagi warga yang membuang sampah ke saluran air dan sungai, pihaknya meningkatkan pengawasan dan memberikan sanksi bagi yang tertangkap tangan, sehingga hampir 90 persen dipastikan tidak ada sampah dibuang sembarangan.
Bahkan pihaknya terus melalukan pengawasan dan pemantauan di beberapa titik penimbunan sampah hingga akhir tahun agar tidak muncul titik baru tumpukan sampah karena selama musim hujan truk pengangkut sampah hanya bisa menarik enam sampai tujuh ton per hari.
"Kami juga memaksimalkan 24 armada pengangkut sampah selama musim hujan karena sampah yang dibawa basah tentunya membuat tonase yang dibawa berkurang dari 10 ton menjadi 6 ton per hari," katanya.
Baca juga: Cianjur gencarkan pilah sampah dari rumah
Tingkat kesadaran warga membuang sampah tepat waktu dan tidak membuang sampah sembarangan ke saluran air dan sungai mulai meningkat, pihaknya tetap mengimbau warga menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan tempat tinggal dari sampah yang dapat menyebabkan bencana.
Tidak hanya saat cuaca ekstrem kesadaran warga meningkat namun harus selamanya karena masih ada di sejumlah wilayah ditemukan sampah dibuang di pinggir jalan dan tempat yang bukan tempat pembuangan sementara.
"Meski tidak banyak namun dapat menjadi contoh buruk bagi warga lainnya, sehingga kami minta kesadaran warga terus meningkat agar lingkungan tempat tinggal bersih dari sampah dan terjauh dari bencana," katanya.
Bahkan pihaknya terus melalukan pengawasan dan pemantauan di beberapa titik penimbunan sampah hingga akhir tahun agar tidak muncul titik baru tumpukan sampah karena selama musim hujan truk pengangkut sampah hanya bisa menarik enam sampai tujuh ton per hari.
"Kami juga memaksimalkan 24 armada pengangkut sampah selama musim hujan karena sampah yang dibawa basah tentunya membuat tonase yang dibawa berkurang dari 10 ton menjadi 6 ton per hari," katanya.
Baca juga: Cianjur gencarkan pilah sampah dari rumah
Tingkat kesadaran warga membuang sampah tepat waktu dan tidak membuang sampah sembarangan ke saluran air dan sungai mulai meningkat, pihaknya tetap mengimbau warga menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan tempat tinggal dari sampah yang dapat menyebabkan bencana.
Tidak hanya saat cuaca ekstrem kesadaran warga meningkat namun harus selamanya karena masih ada di sejumlah wilayah ditemukan sampah dibuang di pinggir jalan dan tempat yang bukan tempat pembuangan sementara.
"Meski tidak banyak namun dapat menjadi contoh buruk bagi warga lainnya, sehingga kami minta kesadaran warga terus meningkat agar lingkungan tempat tinggal bersih dari sampah dan terjauh dari bencana," katanya.
