Cianjur (ANTARA) - Petugas gabungan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menurunkan alat berat guna membuka kembali jalur selatan Cianjur tepatnya di Kecamatan Tanggeung yang terputus akibat longsor sepanjang 5 meter.
Sekretaris BPBD Kabupaten Cianjur Asep Sudrajat di Cianjur Sabtu, mengatakan saat ini jalur utama penghubung antarkecamatan di wilayah selatan untuk sementara dialihkan ke jalur alternatif Sukanagara tembus Cibinong.
"Kami berkoordinasi dengan Dinas PUPR Provinsi Jabar dan PUTR Cianjur guna menurunkan alat berat agar penanganan cepat dapat dilakukan karena akses jalan menuju sejumlah kecamatan terputus akibat tertutup longsor setinggi dua meter," katanya.
Dia menjelaskan hujan lebat yang melanda kawasan tersebut sejak Jumat, (14/11) malam membuat tebing setinggi 15 meter di pinggir jalan longsor menutup seluruh landasan jalan sepanjang lima meter dengan ketinggian dua meter, sehingga petugas gabungan TNI/Polri dan relawan melakukan penanganan awal dengan alat manual.
Tidak ada korban jiwa atau kendaraan tertimbun dalam peristiwa tersebut, namun arus lalulintas terputus sehingga petugas di Polsek Tanggeung mengarahkan pengendara ke jalur alternatif Sukanagara-Cibinong.
"Hingga Sabtu siang proses evakuasi masih berjalan menggunakan alat berat agar penanganan cepat selesai dan jalur dapat dilalui kendaraan secara normal dari kedua arah," katanya.
Seiring cuaca ekstrem yang masih melanda Cianjur hingga akhir bulan November, pihaknya mengimbau masyarakat yang tinggal di wilayah rawan bencana untuk waspada dan siap siaga segera mengungsi ketika meleihat tanda alam akan terjadi bencana terutama saat hujan turun deras.
Termasuk bagi pengguna jalan atau pengendara diminta untuk berhati-hati dan waspada segera menepi ketika hujan turun deras disertai angin kencang yang dapat memicu pohon tumbang yang banyak terdapat di jalur utama Cianjur mulai dari utara hingga selatan.
"Tingkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan segera mengungsi ketika hujan turun deras dengan intensitas lebih dari dua jam, termasuk bagi pengendara agar tidak memarkir kendaraan di bawah pohon yang rawan tumbang," katanya.
