Subang, Jawa Barat (ANTARA) - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) mendorong keterlibatan petani milenial dalam pertanian modern berbasis smart precision agriculture untuk mempercepat swasembada pangan sekaligus memperkuat ketahanan pangan nasional.
Tenaga Ahli Kementerian PPN/Bappenas RI Frans B.M Dabukke menyebutkan keterlibatan generasi muda menjadi kunci regenerasi petani, menghadirkan inovasi berkelanjutan, serta mendorong pertanian adaptif terhadap perubahan teknologi dan zaman.
"Saya pikir kalau milenial smart precision agriculture itu sudah biasa. Mudah-mudahan ini jadi peluang buat petani milenial untuk memberi layanan, mengembangkan layanan pertanian yang lebih modern, precision smart agriculture," kata Frans saat menghadiri Festival Panen Raya Komunitas 10 Ton yang digelar Syngenta Indonesia di Subang, Jawa Barat, Sabtu.
Baca juga: Menyerahkan capaian swasembada pangan di tangan petani muda
Baca juga: Kementan dan Kemnaker kolaborasi dukung implementasi pertanian modern
Dalam kegiatan yang digelar di Lapangan Stadion Perjuangan, Compreng, Subang, yang dihadiri ratusan petani, Frans menyaksikan langsung penggunaan teknologi drone untuk penebaran benih padi, yang menurutnya harus menjadi standar baru dalam pertanian modern yang dikelola oleh generasi milenial.
Menurut Frans, pertanian berbasis teknologi presisi bukanlah hal asing bagi generasi muda, justru menjadi peluang besar bagi petani milenial untuk mengembangkan layanan pertanian yang lebih modern, inovatif, dan produktif.
Ia menegaskan momentum itu diharapkan dapat meningkatkan semangat petani untuk mencapai produktivitas lebih tinggi, tidak hanya berhenti di 10 ton per hektare, tetapi mampu menembus hingga 14 ton.
Bappenas juga menekankan pentingnya replikasi dan perluasan komunitas pertanian berbasis teknologi modern agar semakin banyak petani, khususnya generasi milenial, terlibat aktif dalam pembangunan pertanian berkelanjutan di Indonesia.
"Mudah-mudahan ini jadi dukungan ke depan, bagaimana komunitas seperti ini bisa dapat kita replikasi, kita bentuk lebih banyak lagi," tuturnya.
Baca juga: Kiprah Arif Hermawan petani milenial Lumajang sukses kembangkan hidroponik sayuran
Baginya dengan teknologi digital, petani milenial mampu mengoptimalkan pemetaan lahan, pemupukan, hingga pengendalian hama, sehingga produktivitas pertanian semakin efisien. Hal itu juga dapat mempercepat pencapaian swasembada pangan sekaligus meningkatkan daya saing Indonesia.
Dia juga menyoroti keberadaan Komunitas Generasi Petani Muda untuk Negeri (GenAgri) yang telah beranggotakan lebih dari 2.000 petani milenial. Komunitas yang dibentuk oleh Syngenta Indonesia ini diharapkan menjadi wadah penting bagi lahirnya petani masa depan Indonesia.
Melalui dukungan teknologi dan pendekatan pertanian modern, GenAgri diyakini mampu melahirkan generasi petani yang adaptif, inovatif, dan berkontribusi besar terhadap ketahanan pangan nasional.
