Garut (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut, Jawa Barat terus mengampanyekan program Cerdik kepada seluruh elemen masyarakat agar mereka menjaga kesehatan jantung karena selama ini penyakit tersebut salah satu penyebab utama kasus kematian di Indonesia.
"Kita harus melakukan sosialisasi terkait dengan Cerdik untuk pencegahan terhadap penyakit jantung," kata Kepala Dinkes Kabupaten Garut Leli Yuliani saat membuka peringatan Hari Jantung Sedunia atau World Heart Day (WHD) 2025 di lapangan Markas Korem 062/Tarumanegara di Garut Kota, Minggu.
Ia menjelaskan penerapan program Cerdik itu meliputi cek kesehatan secara berkala, enyahkan asap rokok, rajin olahraga, diet sehat dan seimbang, istirahat cukup, dan kelola stres yang akan mencegah penyakit jantung.
Baca juga: Perki ajak masyarakat tingkatkan kesadaran cegah penyakit jantung
Kegiatan memperingati WHD 2025 itu, kata dia, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya penyakit jantung yang saat ini sebagai salah satu penyebab utama kematian di dunia.
"Itu harus terus kita sosialisasikan agar masyarakat mengetahui, dan melaksanakannya, sehingga kita harapkan penyakit jantung prevalensinya akan semakin menurun," katanya.
Ia berharap, peringatan dengan melibatkan banyak orang itu, dapat membuat masyarakat semakin sadar tentang pentingnya menjaga kesehatan jantung.
Selama ini di Garut, kata dia, berdasarkan data Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan sampai pertengahan tahun 2025 ada tujuh ribuan lebih masyarakat yang dirujuk ke rumah sakit karena masalah jantung.
"Kita juga menunjukkan tertinggi di rumah sakit penyakit jantung. Yang gagal jantung saja, itu sekarang kalau data dari BPJS itu baru sampai pertengahan tahun itu sekitar tujuh ribuan lebih," katanya.
Baca juga: RSUP Prof Ngoerah Denpasar bantah informasi pencurian jantung WNA Australia
Ia mengimbau masyarakat untuk mengetahui gejala penyakit jantung, dan rutin kontrol ke dokter, kemudian aktif di komunitas agar bisa saling mengingatkan, kemudian menjalankan program Cerdik.
"Masyarakat yang memang belum mengetahui apakah dia sebetulnya penyakit jantung atau tidak untuk segera melakukan cek kesehatan atau misalnya untuk kesehatan jantungnya," katanya.
Ketua Yayasan Jantung Indonesia (YJI) Kabupaten Garut Kadar Lesmana menambahkan pihaknya terus berupaya meningkatkan kesadaran kesehatan masyarakat terutama tentang kesehatan jantung dengan berbagai program kegiatan.
Baca juga: RSUD Depati Bahrin Bangka buka layanan bedah paru dan jantung
Ia menyebutkan selama ini kemunculan kasus penyakit jantung sudah menyerang kalangan anak muda yang disebabkan dampak dari pola makan dan gaya hidup yang tidak sehat, maka upaya pencegahan dengan rajin olah raga seperti jalan cepat selama 30 menit setiap hari.
"Masyarakat melakukan olah raga ringan seperti berjalan cepat selama 30 menit hampir setiap hari, serta tidak menunda pemeriksaan kesehatan ke fasilitas terdekat," katanya.
Ketua Panitia Hari Jantung Sedunia 2025, Fadli Amarulloh mengatakan, sekitar 2.500 peserta dari berbagai kalangan seperti tenaga kesehatan, kader, dan komunitas, 39 instansi pemerintah maupun swasta mendukung kegiatan tersebut menyelenggarakan cek kesehatan gratis, pemeriksaan kesehatan jantung, dan sebagainya yang berkaitan dengan kesehatan jantung.
"Semua kegiatan ini kami rancang bukan hanya sebagai bentuk edukasi saja, tetapi pengalaman nyata untuk mengajak masyarakat menjaga kesehatan jantung," kata Fadli.
