Lebak (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lebak, Banten mengoptimalkan kampanye Temukan Obati Sampai Sembuh Tuberkulosis (TOSS TB) untuk memutuskan mata rantai penularan penyakit TB.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak Endang Komarudin di Lebak, Kamis, menjelaskan optimalisasi kampanye tersebut melalui kolaborasi lintas sektor dan tidak bisa hanya ditangani tenaga kesehatan, akan tetapi membutuhkan peran aktif seluruh elemen masyarakat.
Ia menyebut kampanye ini salah satu pendekatan untuk menemukan, mendiagnosis, mengobati, dan menyembuhkan pasien TB.
Langkah-langkah yang dilakukan TOSS TB, meliputi mencari dan menemukan gejala di masyarakat, mengobati TB dengan tepat, dan memantau pengobatan TB hingga sembuh.
Baca juga: Dinkes Lebak minta masyarakat optimalkan gotong royong cegah kasus penyakit DBD
Baca juga: Kasus DBD di Lebak semester pertama 2024 capai 2.371 orang dan 8 meninggal
Baca juga: Kasus DBD di Lebak Banten tembus 1.876 orang dengan 6 meninggal
Kampanye TOSS TB juga dengan pemberian terapi pencegahan TB dengan melakukan pemeriksaan skrining kepada keluarga yang kontak penderita serumah yang tidak sakit TB.
Ia menjelaskan tujuan skrining agar orang yang kontak serumah dengan penderita TB tidak terinfeksi kuman TB dan agar tidak sakit sehingga tetap sehat.
Perkiraan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak, katanya, kasus TB tahun 2025 di daerah itu 6.027 orang, sedangkan berdasarkan laporan Sistem Informasi Tuberkulosis (SITB) sampai dengan hari ini jumlah kasus TB yang ditemukan 4.152 kasus (68,8 persen) dengan rincian 4.095 penderita TB sensitif obat dan 57 penderita TB resisten obat. Kasus TB yang meninggal tercatat 63 orang.
"Kita meyakini dengan gerakan kampanye TOSS TB bisa memutus mata rantai penularan TB," demikian Endang.
