Lampung Selatan (Antaranews Lampung/Megapolitan) - Aktivitas Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda wilayah Provinsi Lampung pascaerupsi terus dipantau.
Kapolres Lampung Selatan AKBP M Syarhan bersama Dandim 0421 Lampung Selatan Letkol (Arm) Untoro Hariyanto melakukan pemantauan terhadap aktivitas Gunung Anak Krakatau pascaerupsi kedua kalinya pukul 14.42 WIB, Senin.
"Tadi bersama Dandim kami melakukan pemantauan langsung ke Gunung Anak Krakatau sesudah erupsi kedua, sekitar pukul 15.25 WIB. Semburan asap sisa erupsi dari atas kawah masih keluar. Kemudian masih ada material berupa pasir yang turun ke bawah. Lalu tepian gunung terlihat mulai meluas. Secara penampakan, gunung sudah terlihat hitam dan gosong. Suhu perairan sekitar juga cukup hangat walau kapal yang kami pergunakan sudah dalam jarak aman," ujar Syarhan menyampaikan pengamatan terkini gunung yang dinyatakan berstatus waspada sejak 18 Juni 2018.
Lebih lanjut Syarhan menjelaskan situasi masyarakat yang berdiam di dua pulau terdekat Gunung Anak Krakatau, yakni Pulau Sebesi dan Sebuku masih dalam taraf aman terdampak erupsi karena terpisah jarak 11 mil laut atau sekitar 1,83 kilometer.
Walau begitu, baik dari Polres dan Kodim Lampung Selatan tidak tinggal diam. Imbauan langsung disampaikan kepada warga kedua pulau tersebut untuk lebih waspada dan tidak panik.
Hari ini terdata Gunung Anak Krakatau sudah dua kali mengalami erupsi, yakni pada pukul 07.14 WIB dan 14.42 WIB. Pihak BMKG sendiri sudah keluarkan imbauan masyarakat untuk tidak mendekati radius satu kilometer dari puncak gunung.
Editor Berita: Ridwan Chaidir.
Aktivitas Gunung Anak Krakatau pascaerupsi terus dipantau
Senin, 25 Juni 2018 21:35 WIB
Hari ini terdata Gunung Anak Krakatau sudah dua kali mengalami erupsi, yakni pada pukul 07.14 WIB dan 14.42 WIB. Pihak BMKG sendiri sudah keluarkan imbauan masyarakat untuk tidak mendekati radius satu kilometer dari puncak gunung.