Sampang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang, Jawa Timur mengembangkan objek wisata hutan mangrove sebagai upaya untuk meningkatkan perekonomian warga dan melestarikan lingkungan pesisir pantai dari ancaman abrasi pantai.
"Salah satu objek wisata mangrove yang sedang kami kembangkan adalah hutan mangrove di Desa Marparan, Kecamatan Sreseh," kata Kepala Bidang (Kabid) Pariwisata pada Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata (Disporabudpar) Kabupaten Sampang Endah Nursiskawati di Sampang, Jawa Timur, Kamis.
Ia menjelaskan, pengembangan objek wisata mulai difasilitasi oleh Pemkab Sampang sejak 2022 dan dikelola oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat.
Baca juga: Tahura jadikan Mangrove G20 objek wisata
Menurut Endah, pengembangan objek wisata ini didasarkan kepada dua hal, yakni pengembangan ekonomi masyarakat sekitar dan melestarikan pesisir pantai dari ancaman abrasi pantai.
"Dua hal ini yang menjadi dasar bagi Pemkab Sampang untuk mengembangkan objek wisata tersebut disamping jenis objek wisata ini memang sedang menjadi tren akhir-akhir ini," katanya.
Ia menuturkan, Pemkab Sampang telah melakukan pendampingan dengan mengusulkan bantuan dana hibah kepada Pemprov Jatim dan mengalokasikan sebagian dari dana tanggungjawab sosial perusahaan.
"Ternyata usulan yang kami sampaikan direspon dengan baik, dan Pemprov Jatim memberikan dana hibah sebesar Rp360 juta," katanya.
Baca juga: Revitalisasi mangrove maksimalkan ekowisata
Menurut Endah, hibah Rp360 juta itu dalam bentuk barang berupa fasilitas wisata. Di antaranya tracking mangrove, toilet, gazebo, ornamen, dan sejumlah kelengkapan lainnya.
Sedangkan perusahaan yang juga membantu dalam pengembangan objek wisata mengrove tersebut adalah PT Pelindo.
"Nilainya juga sama, yakni Rp360 juta," katanya.
Berkat bantuan itu, kini objek wisata mangrove tersebut ramai didatangi pengunjung hingga mencapai 3 ribu orang setiap bulan.
"Ekonomi masyarakat sekitar juga hidup, karena masyarakat sekitar bisa menjual berbagai jenis makanan dan minuman kepada para pengunjung," katanya.
Baca juga: Ekowisata mangrove Lampung dukung ekonomi warga
Objek wisata mangrove di Desa Marparan ini merupakan satu dari 30 objek wisata yang ada di Kabupaten Sampang.
Dari jumlah itu, sebanyak lima di antaranya telah mengantongi Tanda Daftar Usaha Pariwisata yang dikeluarkan oleh Pemkab Sampang, termasuk hutan mangrove yang terletak di Desa Marparan, Kecamatan Sreseh.