Jakarta (ANTARA) - Kehadiran Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) merupakan upaya masa depan Indonesia untuk menjadikan semua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lebih optimal lagi.
“Kita semua sudah mengetahui bahwa setengah BUMN kondisinya bagus, namun setengahnya (BUMN) juga dalam keadaan yang kurang baik. Dengan Danantara muncul keinginan meningkatkan kapasitas semua BUMN,” kata Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron dalam keterangannya, Rabu.
Herman menuturkan, selama ini BUMN kerap beralasan mengalami kesulitan investasi akibat kekurangan pendanaan, bergantung kepada penyertaan modal negara, maupun lainnya.
“Melalui pengelolaan semua aset BUMN di BPI Danantara akan lebih profesinal. Kemudaian (saling) punya hubungan yang erat sebab bagaimana pun dividen didapat dari setiap hasil usaha BUMN kembali pada Danantara,” ucap Herman.
Oleh sebab itu, Herman mengatakan, BPI Danantara dapat membentuk seluruh BUMN berkinerja baik dan memiliki daya saing ke depanya.
“Harapannya dengan (semua BUMN) di bawah pengelolaan BPI Danantara, maka makin dapat meningkatkan kemampuan dan performanya jadi lebih bagus,” papar Herman.
Guna diketahui, sejak awal diluncurkan pada 24 Februari lalu sekaligus juga diumumkan bahwa nantinya seluruh BUMN bakal masuk ke dalam pengelolaan BPI Danantara.
Dijadwalkan paling lambat seluruh BUMN, termasuk yang selama ini kurang memberikan keuntungan strategis, sudah masuk ke BPI Danantara pada akhir Maret 2025.
Proses pengalihan kepemilikan saham dari Kementerian BUMN ke BPI Danantara pun saat ini sedang dilakukan pemerintah.
Pemerintah berkeyakinan kelembagaan BUMN dapat lebih kokoh di bawah BPI Danantara.
Alasannya jika sebelumnya dividen diserahkan ke Kementerian Keuangan, tetapi berubah dikelola BPI Danantara guna keperluan ekspansi maupun perbaikan BUMN
BUMN dapat lebih optimal dengan masuk Danantara
Rabu, 19 Maret 2025 14:52 WIB

Sejumlah karyawan mengobrol di depan Gedung Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) di Jakarta. (ANTARA FOTO/Reno Esnir/app/YU/am.)
Kita semua sudah mengetahui bahwa setengah BUMN kondisinya bagus, namun setengahnya (BUMN) juga dalam keadaan yang kurang baik.