Jakarta (ANTARA) - Badan Amil Zakat Nasional mengusung jargon "Cahaya Zakat: Keajaiban Muzaki dan Mustahik" untuk tahun 2025 ini, termasuk pada momentum Ramadhan 1446 Hijriah.
"'Cahaya Zakat' diinklusikan bahwa zakat menjadi bagian dari diri seseorang dalam menebar kebaikan, dengan berzakat dapat memperkuat hubungan antara hamba dengan Allah SWT," kata Ketua Baznas RI Noor Achmad melalui keterangan di Jakarta, Rabu.
Noor mengatakan jargon ini menjadi simbol bahwa zakat memiliki peran yang tidak hanya memberi manfaat langsung bagi penerima zakat (mustahik), tetapi juga mengantarkan keberkahan dan kebahagiaan bagi pemberi zakat (muzaki).
"Dalam Al-Quran sudah disebutkan bahwa ini akan membangkitkan upaya kita kepada masyarakat bahwa ‘Nur’ atau cahaya Allah SWT bisa dirasakan semuanya," lanjutnya.
Jargon "Cahaya Zakat", kata Noor, bertujuan untuk mendorong masyarakat untuk berpartisipasi dalam membayar zakat, sembari membawa harapan bahwa semakin banyak orang yang melaksanakan kewajibannya dengan berzakat, semakin banyak pula manfaat yang diberikan untuk umat yang membutuhkan.
Pada 2021, Baznas mengusung jargon "Gerakan Cinta Zakat,", kemudian "Berkah Zakat" pada 2022, dan "Nikmat Zakat" pada 2024.
Baca juga: Program Lumbung Pangan Baznas pada 2022-2024 berhasil cetak 80 orang muzaki baru
Baca juga: Kemenag sebut 10 ribu pelajar ikuti Pesantren Ramadhan Nasional
Baca juga: Baznas kirim lagi bantuan ke Palestina sebelum Ramadhan
Baca juga: Baznas ubah 59 mustahik jadi muzaki