Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Dewan Keamanan Federasi Rusia Sergei K. Shoigu mengundang Indonesia untuk ikut serta dalam Army Forum 2025 yang akan digelar dalam kurun waktu beberapa bulan ke depan.
Undangan itu diberikan Sergei kepada Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin dalam pertemuan resmi yang digelar di Kantor Kemhan, Jakarta Pusat, Selasa.
"Indonesia diundang untuk hadir di sana ini. Merupakan kegiatan yang diikuti oleh 100 negara setiap tahunnya," kata Kepala Biro (Karo) Infohan Setjen Kementerian Pertahanan Brigjen TNI Frega Ferdinand Wenas Inkiriwang.
Brigjen TNI Frega mengatakan bahwa undangan tersebut merupakan buntut dari hubungan baik yang tercipta antara Indonesia dan Rusia.
Sebelumnya, kata dia, Indonesia juga sempat mengundang Rusia dalam kegiatan latihan bersama ORRUDA di kawasan Laut Jawa 2024.
Ia menjelaskan bahwa Indonesia berkesempatan untuk memamerkan ragam alat utama sistem senjata (alutsista) dalam ajang Army Forum.
Tidak hanya itu, Indonesia dan seluruh negara lainnya juga berkesempatan untuk mempresentasikan ragam jenis alutsista andalan kepada pengunjung pameran.
Dengan adanya forum ini, Indonesia juga akan mendapatkan banyak informasi tentang jenis-jenis teknologi alutsista yang dimiliki Rusia dan negara-negara lainnya.
Hal tersebut, kata dia, senada dengan skema kerja sama militer yang sedang dibangun antara Indonesia dan Rusia, yakni di bidang pertukaran teknologi alutsista.
Namun, Brigjen TNI Frega tidak menjelaskan secara perinci kapan ajang internasional itu akan digelar dan jenis alutsista apa saja yang akan dipamerkan Indonesia.
Dengan keterlibatan Indonesia dalam Army Forum 2025, dia berharap hubungan bilateral dan kerja sama militer antara Indonesia dan Rusia makin menguat.
Untuk diketahui, Army Forum merupakan kegiatan pameran alutsista dari 100 negara. Dalam forum tersebut, seluruh pengunjung berkesempatan melihat langsung tata cara kerja masing-masing alutsista, pertunjukan alutsista di darat, laut, dan udara, hingga simulasi operasi perang dari masing-masing negara.
SukhoiSementara itu, pertemuan Sjafrie Sjamsoeddin dan Sergei K. Shoigu tidak membahas secara khusus soal pembelian pesawat tempur Sukhoi Su-35 Rusia.
"Ya memang tadi tidak dibahas secara khusus ya pembeli masalah Sukhoi, tapi kedua pejabat menyampaikan bahwa saat ini memang Indonesia sudah memiliki pesawat Sukhoi," kata Kepala Biro (Karo) Infohan Setjen Kementerian Pertahanan Brigjen TNI Frega Ferdinand Wenas Inkiriwang kepada wartawan di Jakarta, Selasa.
Frega tidak menjelaskan secara rinci apa alasan Sjafrie dan Sergei tidak membahas rencana pembelian pesawat tempur buatan Rusia tersebut.
Frega menjelaskan dalam pertemuan hari ini kedua belah pihak hanya membahas tentang rencana peningkatan kerja sama di bidang militer seperti latihan gabungan, pertukaran teknologi alat utama sistem senjata (alutsista) hingga pertukaran prajurit dalam rangka pendidikan.
Sejauh ini, Rusia dan Indonesia memang sudah terlibat dalam banyak kerja sama militer, salah satunya yakni kegiatan latihan bersama Orruda di kawasan Laut Jawa pada tahun 2024.
Frega memastikan rangkaian latihan bersama seperti Orruda akan terus bergulir untuk memperkuat hubungan bilateral dan kerja sama militer antara Indonesia dan Rusia.
Indonesia sempat berencana membeli pesawat tempur Sukhoi Su-35 sejak era Presiden ke-7 Joko Widodo periode pertama.
Kala itu pemerintah berencana membeli pesawat jet Sukhoi Su-35 dengan metode imbal balik dengan komoditas perkebunan. Namun hingga saat ini, belum ada kontrak efektif yang terjadi antara Indonesia dan Rusia terkait pembelian Sukhoi Su-35 tersebut.
Adapun Sekretaris Dewan Keamanan Federasi Rusia Sergei K. Shoigu pada Selasa hari ini juga diterima Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta. Dalam kunjungan itu, Shoigu membhas masalah pertahanan dan keamanan dengan Presiden.
Baca juga: TNI dan militer Rusia bangun kerja sama pertahanan
Baca juga: Prabowo-Shoigu tukar cenderamata
Baca juga: Prabowo sambut Shoigu, tanyakan kabar Putin