Cirebon (ANTARA) - Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Cirebon, Jawa Barat, Agus Sukmanjaya, Senin, menyebut kebijakan efisiensi anggaran berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tetap bisa membuka peluang baru bagi sektor pariwisata dan perhotelan di daerahnya.
Ia melihat peluang besar untuk tetap mendorong pertumbuhan wisata dengan strategi inovatif yang lebih mandiri dan berkelanjutan.
Agus menjelaskan Kota Cirebon siap menghadapi tantangan dengan memperkuat daya tarik wisata, melalui optimalisasi ruang publik dan promosi wisata yang lebih kreatif.
Langkah ini dapat menarik lebih banyak wisatawan dari berbagai daerah, yang pada akhirnya berdampak pada peningkatan okupansi hotel.
“Kami memahami efisiensi anggaran bertujuan untuk memperkuat ekonomi secara keseluruhan. Oleh karena itu, kami beradaptasi dengan memperbanyak destinasi wisata baru dan menggelar lebih banyak ajang berskala provinsi hingga nasional,” katanya.
Agus ingin Kota Cirebon semakin dikenal sebagai destinasi unggulan, yang tetap berkembang pada 2025 meskipun ada penyesuaian kebijakan.
“Kami menargetkan kunjungan wisatawan ke Kota Cirebon, bisa mencapai 2,6 juta orang pada 2025,” ucapnya
Baca juga: Museum Topeng di Cirebon jadi wisata edukasiBaca juga: Keraton Kasepuhan di Cirebon hadirkan Museum "Cave AI" untuk wisata sejarah
Baca juga: Disbudpar Kota Cirebon luncurkan lima destinasi wisata baru gaet kunjungan turis