Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Eniya Listiani Dewi menyebut Semenanjung Muria, Jawa Tengah, Banten, Batam, hingga Nusa Tenggara Barat (NTB) menjadi lokasi potensial untuk pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN).
Eniya menyampaikan, lokasi-lokasi potensial untuk PLTN telah dipetakan oleh Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) sebelum melebur dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Setidaknya telah diidentifikasi 28 lokasi yang sangat potensial di Indonesia.
"Saat ini ditindaklanjuti oleh BRIN dan lokasi-lokasi tersebut ada di Semenanjung Muria, Banten, Pulau Bangka, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Batam, Nusa Tenggara Barat dan seterusnya. Lalu di sana kita melihat peta, peta-peta potensial untuk diletakkan lokasi-lokasi PLTN," ujar Eniya dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi XII DPR RI, di Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan, lokasi-lokasi potensial tersebut harus dilakukan peninjauan ulang untuk pembaruan data-data.
Indonesia yang terdiri dari negara kepulauan, kata Eniya, memiliki kebutuhan listrik yang berbeda-beda di tiap wilayah. Oleh karena itu, perlu dilakukan peninjauan baru untuk memastikan total kapasitas listrik yang dibutuhkan oleh tiap daerah.
Baca juga: Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir untuk swasembada energi
Baca juga: Reaktor nuklir buatan Korsel di Barakah berhasil terhubung ke jaringan listrik UEA