Banjarmasin (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Pemprov Kalsel) terus berupaya melakukan pengembangan pada beberapa kawasan industri (KI) yang terintegrasi, khususnya empat kawasan, yakni KI Jorong, KI Batulicin, KI Banua Anam, dan KEK Mekar Putih.
Menurut Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Kalsel Ariadi Noor, di Banjarbaru, Jumat, pengembangan kawasan industri terintegrasi dengan fokus pada hilirisasi industri dan peningkatan investasi menjadi salah satu prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2029.
Demikian jua, kata dia lagi, untuk mewujudkan Kalsel sebagai gerbang logistik Kalimantan dan penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN).
"Kalsel harus memiliki kawasan industri yang terintegrasi agar dapat meningkatkan daya saing ekonomi. Tanpa ini, status kami sebagai Gerbang Logistik Kalimantan tidak akan bermakna," ujarnya pula.
Ariadi mengatakan, KI Jorong yang berada di Kabupaten Tanah Laut menjadi salah satu kawasan industri yang tengah diupayakan masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) agar mendapat dukungan penuh dari pemerintah pusat.
Saat ini, kata dia lagi, Pemprov Kalsel telah menyurati Presiden untuk meminta dukungan infrastruktur, seperti akses jalan dan sarana air di kawasan tersebut.
Meski masih dalam tahap pengusulan, KI Jorong sudah menarik minat investasi besar dari perusahaan asal Tiongkok, dengan nilai mencapai 5 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp7 triliun.
Jika terealisasi, ujar Ariadi, investasi ini diproyeksikan mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi Kalsel hingga 1,5 hingga 2,5 persen dan menyerap 10 ribu tenaga kerja.
"Investor Tiongkok akan membangun pabrik pengolahan batu bara menjadi amonia hijau dan metanol hijau, serta mengolah sawit menjadi oleochemical dan turunannya seperti kosmetik serta biodiesel B50," kata Ariadi.
Baca juga: Kalsel tanam 800 bibit Eucalyptus alba di area Forest City