Banjarmasin (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) Muhidin memprioritaskan tiga pembangunan infrastruktur termasuk Jembatan Pulau Kalimantan, Batulicin-Pulau Laut Kotabaru sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Kalsel 2025-2029.
Selain itu, Muhidin juga mengutamakan pembangunan stadion internasional dan pembangunan jalan poros tengah untuk meningkatkan sektor perekonomian masyarakat Provinsi Kalsel.
"Tiga program prioritas tersebut harus dilaksanakan," kata Muhidin dikonfirmasi di Banjarmasin, Rabu.
Menurut Muhidin, pembangunan jembatan penghubung Pulau Kalimantan-Pulau Laut untuk memudahkan masyarakat menuju Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur (Kaltim).
Selanjutnya, pembangunan stadion internasional untuk meningkatkan prestasi olahraga bagi atlet Kalsel, sedangkan jalan poros tengah melalui koordinasi Pemprov Kalsel dengan Pemkab Tapin untuk akses Lalan Binuang menuju Kandangan Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST).
Baca juga: Adaro bangun 500 rumah gratis bagi masyarakat berpenghasilan rendah di Tabalong Kalsel
"Tiga program prioritas harus diselesaikan karena setelah lebaran, kita bergerak terutama meninjau jalan poros tengah dan stadion internasional dilihat harga tanah dulu," ujarnya.
Muhidin meminta dukungan DPRD Provinsi Kalsel sebagai mitra kerja selama lima tahun mendatang, guna membangun Kalsel, termasuk kolaborasi dengan pemerintah pusat dan pemerintah kabupaten/kota.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kalsel H Kartoyo menyoroti beberapa catatan untuk RPJMD Kalsel periode 2025-2029.
"Kami mengapresiasi tim Rancang Ranwal dan terdapat beberapa catatan untuk mendukung visi-misi Gubernur dan Wakil Gubernur Kalsel," ucap Kartoyo.
Sebagai informasi, jembatan yang menghubungkan Batulicin Kabupaten Tanah Bumbu dan Pulau Laut Kabupaten Kotabaru tersebut memiliki panjang sekitar 3,75 kilometer.
Pemprov Kalsel telah menganggarkan Rp200 miliar untuk Batulicin dan Rp300 miliar untuk Kotabaru.
Baca juga: Kalsel soroti potensi pariwisata Kotabaru
Pada 2025, Pemprov Kalsel mengalokasikan Rp300 miliar dari sisi Batulicin dan Rp450 miliar dari sisi Kotabaru, sehingga total anggaran mencapai Rp1,2 triliun, sedangkan anggaran yang diperlukan Rp5,9 triliun, sehingga masih dibutuhkan sekitar Rp4,7 triliun.
Awalnya, Pemprov Kalsel memperkirakan Jembatan Pulau Laut dapat dikerjakan selama dua tahun, namun pertimbangan anggaran yang besar sehingga rencana pembangunan menjadi tiga tahun.
Masyarakat pun diperkirakan dapat memanfaatkan jembatan tersebut sebagai pelabuhan terbesar pada 2029.