Jakarta (ANTARA) - Palang Merah Indonesia (PMI) Jakarta Barat menggencarkan kegiatan donor darah untuk mengantisipasi kekurangan stok menjelang Ramadhan.
"Menggencarkan kegiatan donor darah di malam hari dan meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat mengenai pentingnya donor darah meskipun sedang berpuasa," ungkap Ketua PMI Jakbar Beky Mardani di Jakarta, Jumat.
Donor darah, kata Beky, tetap perlu dilakukan untuk memenuhi permintaan pasien yang harus menerima transfusi darah.
"Kebutuhan darah tetap tinggi, terutama bagi pasien yang membutuhkan transfusi secara rutin," ungkap Beky.
Baca juga: Elitery gandeng PMI Jakarta gelar donor darah perdana
Baca juga: PMI DKI Jakarta mampu penuhi kebutuhan sekitar 1.000 kantong darah setiap hari
Menurut Beky masyarakat cenderung enggan melakukan donor darah sebelum dan ketika masa puasa.
“Di bulan puasa, jumlah pendonor biasanya berkurang karena banyak yang ragu untuk mendonorkan darah saat berpuasa. Padahal, donor darah tidak membatalkan puasa dan aman dilakukan, baik sebelum berbuka maupun setelahnya,” ujar Beky.
Beky juga mengungkapkan sepanjang tahun 2024, PMI Jakarta Barat telah berhasil menjaring sebanyak 17.567 pendonor di kantor PMI, serta 24.273 pendonor melalui mobil unit yang diselenggarakan di instansi pemerintahan, perusahaan, dan lingkungan masyarakat.
"Dengan angka ini, kita optimistis bisa terus memenuhi kebutuhan darah, termasuk di bulan Ramadan. Kami mengajak masyarakat untuk tetap berdonor di waktu yang sesuai agar dapat membantu sesama yang membutuhkan," kata Beky.
Baca juga: PMI Jakarta Barat perketat prokes saat donor darah selama PPKM level dua
Pihaknya juga memastikan pelayanan donor darah tetap berjalan optimal selama Ramadan, baik di kantor PMI maupun melalui mobil unit yang akan beroperasi di berbagai lokasi strategis.
Sementara itu, Kepala Seksi Donor Darah PMI Jakarta Barat, Alif target pengumpulan darah PMI Jakarta Barat untuk 2025 disesuaikan dengan kebutuhan rumah sakit setempat atau permintaan darah yang masuk.
"Dari koordinator UPD PMI Jakarta Barat, tidak ada target. Kenapa? Karena, kami menyesuaikan kebutuhan permintaan darah rumah sakit. Apabila rumah sakit banyak kebutuhan darah maka akan meningkat, begitu pula kegiatan pendonoran yang kita lakukan," ucap Alif.