Bogor (Antara Megapolitan) - Minyak cengkeh berpotensi sebagai growth promoter pada unggas jenis broiler pada dosis 400 ppm. Penelitian penggunaan minyak ini pada ikan menunjukkan penambahan minyak cengkeh pada dosis delapan miligram per seratus gram dalam pakan yang diberikan pada ikan nila memperlihatkan efek positif terhadap pertumbuhan.
Minyak cengkeh yang diaplikasikan pada konsentrasi 75 ppm juga tidak mengindikasikan adanya perubahan hematologi ikan mas koki Carassius auratus, sehingga minyak cengkeh tergolong sebagai anastesi alami yang aman meskipun masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui kemungkinan toksisitasnya.
Tiga peneliti yaitu Dedi Jusadi, Andi Tiara Eka Diana Puteri, dan Sri Nuryati ketiganya dari Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor (FPIK IPB) melakukan penelitian untuk melihat pengaruh pakan yang diberi minyak cengkeh dosis tinggi terhadap respon pertumbuhan dan fisiologis ikan bawal Colossoma macropomum.
Dalam percobaannya sebanyak 25 ekor ikan bawal dengan bobot individu awal 7,62 gram ditebar ke dalam setiap akuarium yang diisi air 180 liter dengan total akuarium sebanyak 15 buah. Ikan dipelihara selama 45 hari.
Benih ikan bawal tawar Colossoma macropomum dipelihara dengan pemberian pakan yang ditambah minyak cengkeh Syzygium aromaticum pada kadar nol dan seratus miligram per seratus gram pakan.
Tujuannya ialah untuk melihat pengaruhnya di dalam pakan pada dosis tinggi (100 miligram per seratus gram pakan) terhadap performa pertumbuhan dan respons fisiologis ikan bawal.
Minyak cengkeh yang ditambahkan pada pakan uji sebelumnya diemulsikan dengan 2 persen telur (20 gram per seratus gram pakan) serta 200 mili liter air. Adonan pakan uji dicetak pada mesin pencetak pelet kemudian dikeringkan pada oven bersuhu 40 derajat celsius selama 24 jam, lalu dikemas dalam plastik kemudian disimpan pada tempat yang tidak lembab.
Dari hasil penelitiannya tim ini menemukan bahwa tidak ada pengaruh dari kedua perlakuan terhadap parameter pertumbuhan. Akan tetapi, pemberian pakan yang mengandung minyak cengkeh dosis tinggi 100 miligram per seratus gram pakan mempengaruhi respons fisiologis berupa rendahnya kisaran nilai gambaran darah serta menurunnya jumlah mikroflora di usus ikan bawal, meski jenisnya lebih beragam.
Berdasarkan hasil pengamatan histologi hati ikan pada perlakuan 100 miligram minyak cengkeh menunjukkan bahwa sel hepatosit berukuran lebih kecil dan terlihat rapat dibandingkan dengan perlakuan nol miligram minyak cengkeh. Penggunaan minyak cengkeh dosis tinggi tidak menganggu performa pertumbuhan ikan bawal meskipun terjadi penurunan pada respons fisiologis yang diamati.