Islamabad (ANTARA) - Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un telah memeriksa pangkalan produksi bahan nuklir dan lembaga senjata nuklir, dan menggambarkan tahun 2025 sebagai tahun kritis bagi negaranya, sebut kantor berita resmi negara berhaluan komunis itu, Rabu.
Selama kunjungan tersebut, Kim memeriksa proses inti utama produksi bahan nuklir tingkat senjata dan diberi pengarahan tentang keadaan terkini produksi bahan nuklir, lapor Kantor Berita Pusat Korea (KCNA).
"Tahun ini adalah tahun yang krusial karena merupakan tahun di mana tugas-tugas penting diselesaikan dan dialihkan ke tugas berikutnya dalam rangka melaksanakan garis penguatan kekuatan nuklir yang ditempuh oleh Partai dan pemerintah kita," kata Kim seperti dikutip KCNA.
Baca juga: Korea Utara, China, dan Rusia perluas dan mendiversifikasi senjata nuklir
Baca juga: PBB minta Korea Utara tidak kembangkan program senjata nuklir
Namun, Kim tidak menjelaskan tugas apa yang akan diselesaikan pada 2025 itu.
Bulan lalu, media Korea Selatan melaporkan Pyongyang dapat melakukan uji coba nuklir baru sesegera mungkin.
Sementara itu, Gedung Putih, Selasa (28/1), mengatakan Presiden Donald Trump akan mengupayakan "denuklirisasi penuh Korea Utara."
Trump mengatakan awal pekan lalu bahwa dia akan menghubungi Kim, karena selama masa jabatan pertamanya dia mengadakan pertemuan bersejarah dengan pemimpin Korea Utara itu.
Baca juga: KCNA: Korea Utara luncurkan 2 rudal balistik bagian dari latihan serangan nuklir taktis pada 30 Agustus malam
Selama kunjungannya ke fasilitas nuklir tersebut, Kim juga berjanji akan memperkuat daya tangkal perang nuklir untuk pertahanan diri negaranya.
"Lingkungan eksternal yang kita hadapi masih suram, dan tantangan dari kekuatan musuh yang berusaha menguasai kekuasaan menjadi lebih berat," kata Kim.
"Kekuatan absolut yang mampu menekan musuh secara menyeluruh dan secara aktif mengendalikan situasi bukanlah deklarasi atau slogan apa pun, tetapi penimbunan dan peningkatan eksponensial dari kekuatan fisik yang sebenarnya tersedia," katanya menambahkan.
Sumber: Anadolu