Banjarbaru (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan menyatakan inovasi kombinasi pupuk batubara dengan jenis NPK telah sukses diterapkan untuk pertama kali dan berhasil memanen cabai rawit di Desa Bitahan, Kabupaten Tapin.
“Inovasi ini cukup sukses karena ada hasil panen melimpah. Ini salah satu upaya kami dalam meningkatkan produksi pertanian di Kalimantan Selatan, khususnya komoditas cabai,” kata Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalsel Amir Sahlan di Banjarbaru, Kamis.
Keberhasilan ini sebagai upaya pihaknya untuk fokus pada inovasi pemupukan agar menghasilkan cluster baru dalam budidaya tanaman cabai.
“Penggunaan kombinasi pupuk batubara dengan jenis NPK dapat meningkatkan hasil panen dan mengurangi biaya produksi,” ujarnya.
Amir menuturkan ada banyak tantangan dalam mengembangkan komoditas cabai dan bawang merah ini, yakni dalam keadaan tertentu dihadapkan dengan hama dan penyakit seperti Virus Gemini dan Antraknose menjadi perhatian di provinsi ini.
Baca juga: Babinsa Kodim 1402 edukasi masyarakat Polewali Mandar manfaatkan lahan tidur
Baca juga: Harga pangan hari ini: Cabai rawit Rp70.440/kg-bawang merah Rp38.330/kg