Jakarta (ANTARA) - Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menyebut Sistem Informasi Pengelolaan Batu Bara (Simbara) mendongkrak penerimaan negara hingga 40 persen.
“Itu menaikkan penerimaan negara 30-40 persen,” kata Luhut dalam kegiatan ‘Semangat Awal Tahun 2025’ di Jakarta, Rabu.
Dia menjelaskan, Simbara membantu pemerintah memantau seluruh aktivitas sektor mineral dan batu bara secara transparan dan terintegrasi, termasuk jumlah produksi, kualitas, hingga kepatuhan terhadap pembayaran royalti dan pajak.
Bila ada yang melanggar, pemerintah dapat memblokir aktivitas pelaku minerba.
Menurut dia, peran Simbara turut berdampak terhadap Incremental Output Rasio (ICOR) Indonesia.
“ICOR kita jelek, sehingga kita ingin efisiensi 30-35 persen. Itu setara kira-kira 60-70 miliar dolar AS,” tuturnya.
Hingga pertengahan tahun lalu, Kementerian Keuangan mencatat Simbara telah berkontribusi sebesar Rp7,1 triliun kepada penerimaan negara sejak diluncurkan pada 2022.
Baca juga: Pengangkutan batu bara via sungai di Jambi 11 juta ton