Kabupaten Bogor (ANTARA) - Produk miniatur pesawat dari Industri Kecil Menengah (IKM) Sang Alam Art yang merupakan binaan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, berhasil menembus pasar ekspor.
"Sudah ribuan, dari semua jenis pesawat, masternya di sini. Dari mulai identifikasi gambar hingga membuat masternya di sini," kata Pemilik Sang Alam Art Saprudin di tempat produksi Desa Bantarjati, Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis.
Produk yang memanfaatkan limbah kayu dan plastik ini berhasil diekspor ke beberapa negara mulai dari Uni Emirat Arab hingga Korea Selatan. Sang Alam juga bekerja sama dengan eksportir untuk pemasaran miniatur pesawat dan tepung kayu.
Baca juga: 10 UMKM binaan Indocement kini berhasil kantongi sertifikat HaKI
Baca juga: Indocement Bina Petani Bangun `Kampung Jamur'
Sang Alam Art juga memanfaatkan paralon bekas dalam membuat miniatur pesawat memberikan efektifitas waktu, biaya produksi dan tingkat presisi ukuran pesawat. Karena, bahan baku yang digunakan sebelumnya hamper 100 persen menggunakan resin.
"Harga pengadaan resin ini cukup mahal dan pengerjaan memerlukan waktu yang cukup lama. Penggunaan paralon bekas tersebut dapat meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan," beber Saripudin.
Dengan mempekerjakan sebanyak sembilan orang yang berasal dari lingkungan sekitar, Sang Alam Art sudah menghasilkan ribuan karya miniatur pesawat dan juga aqua scape.
Saprudin juga membeberkan cara untuk menjadi salah satu pelaku IKM terbaik di Indonesia, yaitu tetap menjaga dan mengedepankan kualitas serta menjual produk dengan harga terjangkau.
Baca juga: Petani Citeureup Sukses Ujicoba Tanaman Pohon Cinta
"Harga paling murah Rp800.000 miniatur dari limbah kayu, paling mahal Rp5 juta. Pembuatan master pesawat bisa sampai Rp20 juta," jelasnya.
Sementara, Manajer CSR PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Gadang Wardhono di tempat ang sama menyampaikan, Indocement terus melakukan dan memberikan CSR untuk kepentingan ekonomi masyarakat yang berkelanjutan.
Menurut dia, hal itu merupakan komitmen perusahaan dalam menjaga lingkungan dengan mengedepankan pemberdayaan masyarakat.
"Bukan hanya formalitas, kita terus kawal IKM dan UMKM binaan kita agar bisa memiliki penghasilan yang berkelanjutan seperti IKM Sang Alam Art ini," ujar Gadang.(KR-MFS)