Kota Bogor (ANTARA) - Duta Besar Turki untuk Indonesia Prof Talip Küçükcan menyampaikan materi dalam kuliah umum di Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor, Jawa Barat, dan menyampaikan pentingnya penguatan kerja sama pendidikan tinggi antara Turki dan Indonesia.
“Turki siap berbagi teknologi dengan Indonesia sebagai negara sahabat. Berbeda dengan negara lain yang hanya menjual teknologi tanpa transfer pengetahuan, kami ingin membangun kolaborasi yang saling menguntungkan,” ujar Küçükcan di Kota Bogor, Kamis.
Dalam paparannya, Küçükcan menekankan beberapa peluang kerja sama pendidikan antara kedua negara, termasuk pertukaran mahasiswa, pertukaran akademisi, dan pengembangan proyek penelitian bersama.
Küçükcan menyebutkan saat ini tercatat ada 4.500 mahasiswa Indonesia sedang menempuh pendidikan di Turki.
“Pemerintah Turki menyediakan beasiswa untuk program master dan doktor bagi mahasiswa Indonesia. Ketika belajar di universitas Turki, mahasiswa secara otomatis terhubung dengan universitas-universitas Eropa melalui program Erasmus,” jelasnya.
Dubes yang berlatar belakang akademisi ini juga berbagi pengalaman reformasi pendidikan tinggi di Turki, dimana pada setiap kota di Turki, terdapat universitas negeri. Sehingga, pendidikan di universitas negeri sepenuhnya gratis, karena pendidikan merupakan hak fundamental warga negara.
Menurutnya, Indonesia sebagai negara Muslim terbesar memiliki tanggung jawab lebih besar di dunia. “Dengan populasi generasi muda yang besar, Indonesia memiliki potensi sumber daya manusia yang kuat. Kuncinya adalah pendidikan untuk mengembangkan talenta dan keterampilan baru,” ucapnya.
Dalam kunjungannya ke UIKA, Dubes Küçükcan juga mengapresiasi program-program studi, seperti ekonomi Islam, pariwisata halal, dan layanan kesehatan halal yang menurutnya bisa menjadi pembelajaran bagi Turki.
Hubungan Indonesia-Turki akan memasuki peringatan 75 tahun hubungan diplomatik pada tahun depan. Namun, sejarah hubungan kedua negara dimulai sejak abad ke-16, ketika Sultan Aceh mengirim delegasi ke Kesultanan Ottoman untuk bantuan militer.
“Sebagai dua negara Muslim besar, Turki di perbatasan Eropa dan Indonesia di Asia, kita bisa bersama-sama menghadapi tantangan global. Bersama-sama kita akan lebih kuat,” ucapnya.
Kuliah umum tersebut dihadiri oleh pimpinan universitas, staf akademik, mahasiswa, serta perwakilan Pemerintah Kota dan DPRD Kota Bogor. Acara ini menjadi bagian dari upaya penguatan kerja sama akademik antara kedua negara.