Sekolah Dasar Negeri Wanasari 01 Kabupaten Bekasi mewakili Provinsi Jawa Barat berhasil meraih penghargaan dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah RI.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi Imam Faturochman mengatakan penghargaan yang diraih SDN Wanasari 01 merupakan hasil penilaian kegiatan "Gelar aksi nyata pemulihan pembelajaran 2024" kategori sadar literasi numerasi.
"Saya bangga atas prestasi yang berhasil dicapai SDN Wanasari 01 ini. Terus berkarya melalui inovasi untuk menciptakan sumber daya manusia yang unggul, mencetak generasi muda berpotensi guna mewujudkan visi Indonesia Emas 2045," katanya di Cikarang, Rabu.
Ia menyatakan apresiasi membanggakan tersebut diberikan Direktorat Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan dalam rangka mendorong penguatan literasi dan numerasi melalui penumbuhan minat baca.
"Kemudian juga dalam rangka penguatan pembelajaran dan asesmen, Project Management Office (PMO) PDM-10 Pemulihan Pembelajaran," ucapnya.
Kepala SDN Wanasari 01 Sulistyowati mengaku terharu atas pencapaian prestasi tersebut karena sekolah ini menjadi salah satu dari 58 penggerak literasi dan numerasi se-Indonesia yang berhasil menerima apresiasi Gelar Aksi Nyata Pemulihan Pembelajaran 2024.
"Sebelumnya kami tidak menyangka karena ini merupakan awal kami melangkah namun mendapatkan apresiasi langsung dari Kementerian. Tentu sangat bersyukur, menambah motivasi juga kepada rekan-rekan guru untuk terus memberikan kontribusi terbaik dalam bidang pendidikan," katanya.
Ia menjelaskan kreativitas serta inovasi yang dituangkan dalam bentuk tulisan oleh rekan-rekan guru dan tenaga pendidik di sekolah ini ke dalam buku berjudul 'Grahita' berhasil mencatatkan SDN Wanasari 01 sebagai salah satu penerima apresiasi penghargaan tersebut.
"Buku Grahita atau dalam bahasa sansekerta berarti berfikir atau fikir adalah sebuah buku yang sangat menarik karena berisi program dan kegiatan unggulan yang dimiliki oleh guru serta tenaga kependidikan di sekolah kami yang dapat menginspirasi pembaca," katanya.
Pihaknya juga memanfaatkan bantuan buku bacaan bermutu dari Kemendikbudristek RI agar menjadi motivasi dan semangat belajar untuk terus meningkatkan literasi dan numerasi para siswa.
"Tak hanya untuk siswa-siswi di sekolah kami, kemarin pada saat peluncuran program Sregep dari Dinas Pendidikan, kami juga membuka stan literasi dan numerasi yang menyediakan koleksi buku bacaan berjenjang sesuai usia agar pembaca tidak bosan atau malas membaca. Buku-buku tersebut kami peroleh dari Kementerian," katanya.
Sulistyowati optimistis semangat serta kepedulian bersama yang ditunjukkan seluruh pihak dapat menguatkan peran dalam peningkatan literasi dan numerasi ke depan meski butuh kerja keras agar pembangunan pendidikan berjalan optimal bagi anak bangsa.
"Memang di awal seperti ada rasa ketakutan namun kami coba memulai bersama, guru terlebih dahulu, berliterasi, kemudian berfikir, dan menulis. Akhirnya guru merasa mudah menerapkan kepada siswa karena guru adalah teladan jadi tidak bisa meminta literasi kepada siswa kalau tidak mereka sendiri yang memulai," katanya.