Kota Bogor (ANTARA) - Anggota Komisi III DPRD Kota Bogor, Angga Alan, menyoroti peristiwa pohon tumbang yang memakan korban di Jalan Tentara Pelajar pada Jumat (1/11) dan menilai kejadian ini menjadi cambuk bagi pemerintah kota untuk memperbaiki dan meningkatkan program pengelolaan pohon.
Ia mendesak Pemkot Bogor khususnya Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperumkim) melakukan evaluasi menyeluruh terhadap program penandaan pohon rawan tumbang.
“Setiap tahun peristiwa serupa selalu terjadi, menunjukkan bahwa program yang ada saat ini belum optimal,” kata Angga di Kota Bogor, Sabtu.
Ia menegaskan sekadar memberikan penanda terhadap pohon saja tidak cukup. Namun perlu diberikan perawatan yang intensif dengan cara melakukan pemangkasan rutin dan pengecekan berkala.
Untuk memastikan pelaksanaan program tersebut, ia menyebut Komisi III DPRD Kota Bogor akan mendorong kenaikan anggaran.
“Jika ada kendala teknis atau keterbatasan anggaran dalam pelaksanaan program ini, kami mendorong pemerintah untuk segera mencari solusi bersama,” ujarnya.
Angga pun menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan menekankan bahwa keselamatan warga Kota Bogor adalah yang utama dan paling utama agar kejadian ini tidak terulang kembali.
“Keselamatan warga Kota Bogor adalah tanggung jawab bersama, dan harus menjadi prioritas utama. Dengan langkah-langkah yang tepat, diharapkan peristiwa serupa tidak terulang kembali di masa mendatang,” ucapnya.
Sebelumnya satu pohon jenis angsana di Jalan Tentara Pelajar, Kelurahan Ciwaringin, Kota Bogor tumbang dan menimpa seorang pengendara sepeda motor hingga tewas pada Jumat (1/11).
Direktur Utama RSUD Kota Bogor Ilham Chaidir memastikan penanganan korban bernama Rafly (24) ini seluruhnya ditanggung oleh pemkot setempat.