Kota Bogor (ANTARA) - Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA), Kementerian Perhubungan melalui Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Bandung (BTP Bandung) mulai mengoperasikan Underpass Batutulis di Kota Bogor, sebagai upaya mengurangi perlintasan sebidang di wilayah Jawa Barat.
Kepala BTP Bandung Endang Setiawan pada Kamis mengatakan, DJKA melalui BTP Bandung terus berkomitmen untuk menangani perlintasan sebidang di wilayah kerjanya.
“Kami terus berkomitmen untuk melakukan penanganan perlintasan sebidang di wilayah kerja kami, salah satunya dengan membangun underpass di Batutulis ini,” ujar Endang.
Dia menjelaskan, sebelum underpass sepenuhnya beroperasi, BTP Bandung telah melakukan uji coba pengoperasian yang dilaksanakan bersama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Dinas PUPR Kota Bogor dan Dinas Perhubungan Kota Bogor.
Baca juga: Terowongan Batutulis Bogor telah difungsikan dua jalur
Baca juga: Dishub Kota Bogor tugaskan personel atur lalin di Underpass Batutulis
“Untuk uji laik fungsi underpass akan dilaksanakan secara pararel bersama dengan pengoperasian Underpass Batutulis,” ujarnya.
Setelah underpass ini beroperasi, Endang mengimbau bagi masyarakat yang akan melintasi Jalan Raya Batutulis dan Jalan Saleh Danasasmita, diharapkan dapat berhati-hati pada saat melintas di Underpass Batutulis untuk mengurangi potensi kecelakaan.
Adapun pembangunan underpass dengan panjang 320 meter ini juga demi mengurai kemacetan di jalan raya dan di area Stasiun Batutulis.
”Kami berterima kasih kepada seluruh masyarakat atas dukungannya selama proses pembangunan underpass serta stakeholder terkait yang telah berkolaborasi melaksanakan sosialisasi pengoperasian Underpass Batutulis ini,” ucapnya.
Baca juga: Underpass Batutulis Bogor difungsikan Selasa malam
Selain underpass, ia menyebut, DJKA melalui BTP Bandung juga melakukan penataan Stasiun Batutulis yang mencakup penataan emplasemen, pengembangan stasiun, serta penambahan fasilitas penumpang.
”Dengan dilakukannya penataan Stasiun Batutulis, kami berharap kualitas pelayanan penumpang kereta api dapat meningkat,” kata Endang. (KR-SBN)