Kota Bogor (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, Jawa Barat, menyiapkan bantuan hunian sementara (huntara) bagi warga yang menjadi korban kebakaran rumah di Kelurahan Kebon Kalapa.
Berdasarkan data BPBD Kota Bogor, pada Senin (7/10) malam, tiga rumah di Kampung Kebon Kopi, Kelurahan Kebon Kalapa mengalami rusak berat akibat kebakaran yang diduga disebabkan oleh korsleting listrik.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor Hidayatulloh pada Rabu, mengatakan bantuan huntara akan dibayarkan oleh BPBD setelah pihak kelurahan setempat melengkapi proses administrasi. Untuk sementara, tiga kepala keluarga (KK) berisi 10 jiwa yang terdampak diungsikan ke rumah kerabat terdekat.
Baca juga: Tujuh mobil pemadam diterjunkan tangani kebakaran toko dan rumah di Kota Bogor
“Intinya mereka kita eksekusi dulu, nanti pembayarannya menyusul. Yang penting warga jangan sampai tidur di luar. Upayanya mengamankan dulu warga, ketika kontrakannya (huntara) sudah siap, bisa langsung (ditempati),” ujarnya.
Hidayatulloh mengatakan, jumlah rumah yang akan digunakan sebagai huntara para korban, didiskusikan dulu oleh lurah dan camat setempat. Adapun bantuan biaya huntara yang diberikan BPBD Kota Bogor sebesar Rp1.250.000 sebelum pajak, atau Rp1.125.000 setelah pajak 10 persen.
“Nanti biaya ini akan langsung ditransfer ke pemilik kontrakan. Tidak (diberikan) tunai (ke korban),” kata Hidayatulloh.
Ia menyebut, korban kebakaran bisa menempati huntara dalam waktu 1-3 bulan. Tergantung berapa lamanya penanganan kerusakan rumah diintervensi oleh Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperumkim) Kota Bogor lewat Bantuan Sosial Tak Terencana (BSTT).
Baca juga: DPKP Kota Bogor terjunkan 7 unit padamkan rumah warga terbakar pada Minggu malam
“Berapa lamanya menyesuaikan situasi kondisi. Jadi secara simultan lurah mengusulkan huntara dalam rangka merelokasi atau mengungsikan, lalu mengusulkan untuk perbaikan,” ucapnya.
Selain di Kebon Kalapa, kata Hidayatulloh, terdapat dua rumah rusak berat di Kelurahan Katulampa akibat kebakaran pada Jumat (4/10/2024). Korban juga untuk sementara diungsikan di rumah kerabatnya.
“(Huntara) nanti diusulkan oleh pak lurah. Tergantung kondisi situasi di lapangan,” kata Hidayatulloh.