Bogor (Antara Megapolitan) - Dinas Kesehatan Kota Bogor, Jawa Barat mengevaluasi kesiapan aplikasi layanan pengambilan obat ARV (antiretroviral) bagi penderita HIV/AIDS di enam puskesmas dan empat rumah sakit.
"Kita evaluasi kesiapan aplikasi layanan pengambilan ARV bagi pasien HIV/AIDS di enam Puskemas dan empat rumah sakit," kata Kepala Seksi Pengendalian, Pencegahan Penyakit Menular, Imunisasi dan Survelans (P3MS) Dinas Kesehatan Kota Bogor, Lindawati, di Bogor, Jumat.
Menurut Linda, dari hasil evaluasi, seluruh Puskesmas yang ditunjuk dan rumah sakit menyatakan kesiapannya untuk menyalurkan obat ARV bagi pasien HIV/AIDS. Sebelumnya, pelayanan pengambilan obat hanya dapat diambil di Rumah Sakit Marzoeki Mahdi.
"Melalui program desentalisasi distribusi penyaluran obat ARV dari pusat ke pemerintah daerah, kini pasien HIV/AIDS bisa mendapatkan pengobatan di wilayahnya masing-masing," katanya.
Ia mengatakan, latar belakang dimudahkannya layanan pengambilan obat ARV bagi pasien HIV/AIDS untuk memutus mata rantai persoalan penyaluran obat bagi ODHA yang selama ini masih terjadi.
Selain karena sistem terpusat, pasien juga harus melalui panjangnya rantai distribusi, dan ketersediaan stok obat yang belum terjamin.
"Dengan desentralisasi ini, panjangnya distribusi penyaluran ARV dapat diputus, dan pasien dapat mengambil sesuai wilayah domisilinya, tidak perlu jauh-jauh ke RS Marzoeki Mahdi lagi," katanya.
Tetapi, lanjutnya, pengambilan obat ARV di enam Puskesmas dan empat rumah sakit sifatnya anjuran, tidak ada paksaan bagi ODHA untuk mengambil. Karena pengobatan pasien HIV/AIDS membutuhkan perlakukan khusus di antaranya kedekatan psikologis dan kenyamanan.
"Obat ARV ini pengobatan seumur hidup. Pasien HIV/AIDS wajib meminumnya rutin tidak boleh putus, jadi kenyamanan mereka menjadi prioritas kita," katanya.
Sementara itu, berdasarkan hasi VCT tes dari bulan Januari sampai Mei 2017 di sejumlah puskesmas, dan rumah sakit kepada 8.658 orang, terdapat 262 orang positif HIV/AIDS. Mereka yang positif HIV/AIDS ini nantinya yang akan mendapatkan layanan pengambil obat ARV di 10 layanan kesehatan di Kota Bogor.
Adapun enam puskemas yang dinyatakan siap yakni Puskesmas Tanah Sareal, Puskesmas Kedung Badak, Puskesmas Bogor Selatan, Puskesmas Bogor Timur, Puskesmas Sempur, dan Puskesmas Sindang Barang. Sedangkan empat rumah sakit yang ditunjuk yakni RS Marzoeki Mahdi, RS PMI, RSUD Kota Bogor, dan RS Medika Dramaga.
"Nanti akan ada unit khusus untuk melayani pengambilan obat ARV, sehingga tidak bercampur dengan pasien lainnya," kata Linda.
Upaya tersebut dilakukan untuk menghindari stigma yang masih terjadi di masyarakat saat ini kepada pasien HIV/AIDS. Sesuai capaian dalam penanggulangan HIV/AIDS nasional yakni menghapus stigma, mencegah penderita baru, dan menghentikan penularan.
Agustus Puskesmas Bogor Mulai Layanan Pengambilan ARV
Sabtu, 8 Juli 2017 12:44 WIB
Kita evaluasi kesiapan aplikasi layanan pengambilan ARV bagi pasien HIV/AIDS di enam Puskemas dan empat rumah sakit.